http://www.tempo.co/read/news/2012/06/15/095410738/Banyak-Penghuni-Kebun-Binatang-di-Tubuh-Kita
JUM''AT, 15 JUNI 2012 | 07:59 WIB
TEMPO.CO, San Fransisco - Sebuah upaya besar yang didanai pemerintah federal Amerika Serikat menghasilkan sebuah laporan yang sangat rinci tentang makhluk-makhluk super kecil yang menumpang di tubuh kita. Ilmuwan merilis foto-foto triliun koloni makhluk ini dalam tubuh kita untuk pertama kalinya.
Dua makalah utama penelitian diterbitkan di jurnal ilmiah Nature dan satu lagi diterbitkan dalam jurnal lain, Science.
Para peneliti menemukan banyak variasi dalam populasi mikroba dalam sampel 242 orang yang mereka teliti. Namun, apakah ada polanya? Studi ini tidak menemukannya, tetapi jumlah mereka sangat tergantung pada pada jenis kelamin, indeks massa tubuh, tekanan darah, dan suhu tubuh manusia. Ras atau etnis tak begitu berpengaruh.
Satu hal yang belum diteliti lebih jauh adalah paparan lingkungan, seperti di mana seseorang dibesarkan atau apa yang dimakannya ketika bayi.
Gerombolan bakteri paling banyak ditemukan di kulit. Ini adalah tempat lain pada tubuh di mana para ilmuwan menemukan banyak variasi bakteri yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal ini, kata ilmuwan, sangat bisa dipahami, "Kulit paling mudah terganggu oleh lingkungan," kata Curtis Huttenhower dari Harvard, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, dalam sebuah wawancara. Kulit juga menjadi "padang pasir" mikroba. Dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh, hanya ada nutrisi lebih sedikit di sana, lebih kering, dan tidak "ramah".
Para ilmuwan tidak menemukan perbedaan bakteri pada kulit yang berhubungan dengan usia (responden berusia 18-40 tahun). Bakteri tertentu dari kelompok besar yang disebut Firmicutes menurun jumlahnya seiring pertambahan usia yang pada sampel diambil dari belakang telinga.
Bagian tubuh yang paling miskin variasi mikroba adalah vagina wanita. Area ini didominasi oleh hanya satu jenis bakteri Lactobacillus saja. Namun ada kondisi yang mengubah komposisinya dan membuat masuk mikroba lain, yaitu kadar pH. makin tinggi kadarnya, yang artinya kadar asam berkurang, maka jumlah Lactobacillus menurun dan keanekaragaman mikroba akan naik.
Ketika seorang wanita hamil, microbiome vagina menjadi lebih kurang beragam. Para ilmuwan melaporkan dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE setelah membandingkan flora vagina dari 24 wanita hamil yang sehat dengan 60 wanita yang tidak hamil. Ada bakteri lebih sedikit di sana juga. Para ilmuwan berspekulasi bahwa perubahan mungkin memiliki peran dalam melindungi bayi yang akan segera bergerak melalui saluran vagina dari kemungkinan infeksi.
Meskipun bakteri merupakan bentuk kehidupan yang dominan dalam microbiome, ada makhluk mikroskopis lainnya dalam diri kita, yaitu jamur. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pekan lalu, David Underhill dari Cedars Sinai Medical Center dan rekan-rekannya menjelaskan bagaimana beberapa dari mereka terkait dengan ulcerative colitis, penyakit inflamasi usus.
Virus juga berada dalam tubuh kita, meskipun proyek ini tidak secara optimal membahasnya. Peneliti melihat kemungkinan adanya hubungan antara virus dan demam yang tidak jelas pada anak-anak berusia di bawah tiga tahun. Meskipun virus umumnya diduga menjadi penyebabnya, mereka biasanya tidak diuji dan ada banyak antibiotik yang diresepkan untuk sakit jenis ini. Padahal antibiotik tidak membasmi virus. Analisis DNA menemukan bahwa anak-anak dengan demam memiliki 1,5 kali lebih jumlah materi genetik virus daripada mereka yang sehat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment