Saturday, June 11, 2011

Autisme: Alarm Anak Hiperaktif dan Bengong

http://www.gatra.com/2002-04-05/artikel.php?id=16639

topik-apr-05-oke

Jakarta, 5 April 2002 00:38
PASANGAN Anton dan Ninik Budiman bak ketiban langit, kala putra pertamanya, Hari, yang belum genap tiga tahun, divonis menderita autisme. Semula mereka menganggap Hari hanya hiperaktif, dan mulai cuek pada sekelilingnya. Maka, sejak itu, sekitar tiga bulan lalu, pasangan ini rajin ikut seminar, membaca literatur, dan membawa Hari ke terapi autisme.

Manajer operasi di sebuah perusahaan perminyakan itu tidak sendirian. "Satu dari 150 anak menderita autisme," ujar Melly Budhiman, Ketua Yayasan Autisma Indonesia. Rasio itu disampaikan dalam sebuah seminar autisme di Jakarta, Sabtu dua pekan lalu.

Perkembangan autisme memang luar biasa. "Tahun 1987 rasionya masih lumayan besar, yaitu 1:5.000," kata Melly, seperti dilaporkan Sari K. Wismaningrum dari Gatra. Sepuluh tahun kemudian, rasionya menjadi 1:500. Terakhir, ya, rasio yang di atas. Purboyo Solek, dokter spesialis anak dari Bandung, Jawa Barat, malah mengemukakan bahwa di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan 6.900 anak mengalami autisme.

Salah satu penyebab membengkaknya autisme, menurut Melly, adalah jumlah profesional yang mendalami bidang autisme tak sebanding dengan peningkatan jumlah penyandangnya. "Ini sering berdampak pada kerancuan diagnosis," katanya. Beberapa peserta seminar setuju.

Nia Ihromi Tanjung, misalnya, mengaku kecewa dengan diagnosis seorang dokter anak yang langsung menyimpulkan bahwa putranya bukan autis hanya dengan melihat perkembangan fisiknya. Padahal, saat sang dokter itu memberi instruksi, si anak jelas-jelas menunjukkan gejala autis. "Dokternya malah marah, dan menyebut anak saya nakal," kata Nia.

Tapi, dokter itu tak bisa disalahkan. Pasalnya, autisme masuk kelompok penyakit yang sampai saat ini belum jelas penyebabnya. Melly Budhiman menganut mazhab yang mengatakan bahwa autisme disebabkan gangguan pertumbuhan sel otak pada saat kehamilan trimester pertama. "Saat itu, berbagai hal bisa menghambat pertumbuhan sel otak. Misalnya, karena virus (rubella, tokso, herpes), jamur (Candida), oksigenasi (perdarahan), dan keracunan makanan," katanya.

AUTISMAGangguan itu mengakibatkan fungsi otak terganggu. Terutama yang mengendalikan pemikiran, pemahaman, komunikasi, dan interaksi. "Secara medis, kelainan yang terdapat di otak penyandang autis itu tidak bisa disembuhkan," kata Melly.

Pengujian DSM-IV sempat dijadikan standar uji medis untuk mengetahui apakah seorang anak mendapat autisme atau tidak. Namun, alat uji ini belakangan dinilai tidak populer, terutama karena DSM-IV tidak jelas membedakan penyandang autisme dan anak hiperaktif.

Namun, tanpa pengujian canggih, sebenarnya seorang penyandang autis bisa diketahui. "Diagnosis autisme bisa dibuat berdasarkan riwayat perkembangan dan perilaku anak," kata Sasanti Yuniar, psikiater anak dan remaja yang juga ahli autisme di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

Gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia tiga tahun. Penyandang autisme cenderung menghindari kontak mata, dengan ibunya sekalipun. Ia juga terlambat bicara, namun lebih sering membeo. Seorang penyandang autis cenderung tidak menoleh bila namanya dipanggil, cenderung tak punya rasa empati, suka tertawa-menangis-marah tanpa sebab jelas; dan merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dari bahan yang kasar.

Gangguan perilaku pada anak autis bisa berlebihan dan kekurangan. Perilaku berlebihan, misalnya, hiperaktif, melompat-lompat, lari ke sana-sini tak terarah, berputar-putar atau mengulang-ulang gerakan tertentu. Sedangkan perilaku kekurangan seperti bengong, tatapan mata kosong, dan kurang variatif dalam bermain.

Namun, dengan intervensi dini, penyandang autis bisa normal kembali. Metode applied behavior analysis (ABA) adalah salah satu bentuk intervensi dini yang bisa diberikan orangtua kepada anaknya. Tanpa intervensi dini ini, menurut Purboyo Solek, penyandang autis bisa mengalami kerusakan dari sisi sosial dan akademis.

Prinsip ABA ialah memberi imbalan kepada anak jika ia melakukan sesuatu dengan benar. Imbalan itu bisa berbentuk pujian ringan sampai larangan. Saat ini, metode ABA sudah diterapkan di pusat terapi autis di kota-kota besar di Indonesia. Penyandang autisme disebut sembuh manakala mereka berhasil kembali ke lingkungan normal. Misalnya mengikuti pelajaran di sekolah reguler.



Namun, bukan berarti penderita autis tak bisa berkarya. Dalam beberapa kasus, ditemukan adanya penyandangautisme savanis, yang memiliki daya ingat dan kemampuan berhitung luar biasa. Albert Einstein, Michaelangelo, dan Leonardo da Vinci masuk dalam kelompok ini.

Dari Tanah Air, ada Jeff Isac Timotiwu, 9 tahun, yang meraih penghargaan International Poet of Merit 2000, dua tahun lalu. Jeff divonis autis sejak umur dua tahun. Namun, ia memiliki ingatan tajam atas kejadian yang berlangsung di sekitarnya. Ia, misalnya, mampu berbahasa Inggris karena sering melihat ibunya menonton televisi.



[Carry Nadeak, dan Nurul Fitriyah (Surabaya)]
[Kesehatan Gatra Nomor 20 Tahun ke VIII, Beredar 1 April 2002] 

Tuesday, June 7, 2011

Tua itu pasti... Lantas apa yang terjadi saat proses penuaan?

http://www.primaironline.com/berita/rileks/63676-tua-itu-pasti-lantas-apa-yang-terjadi-saat-proses-penuaan
07 Juni 2011 | 06:36 

Gusmiati







TUBUH terus mengalami serangkaian perubahan setiap menit, yang kita sebut ´penuaan´ sebagai akumulasi perubahan biologis sesuai periode waktu. Triliunan sel dalam tubuh kita selalu berubah, beberapa bisa hancur atau mati dan pada saat yang sama sel-sel baru terbentuk setiap menit, untuk pertumbuhan tubuh kita.

Ulang tahun adalah peristiwa penting dalam kehidupan setiap orang yang mengukur usia kita. Penuaan biasanya dikaitkan dengan keriput, bintik-bintik hitam, rambut rontok dan banyak hal lainnya, tetapi lebih dari sekedar semua. Penuaan adalah proses yang tidak hanya terkait dengan perubahan fisik yang dangkal, tetapi juga terkait dengan perubahan psikologis dan sosial.

Meskipun penuaan lebih terlihat secara eksternal, ada banyak efek internal penuaan juga, yang penting diketahui. Seperti kita semua menjadi tua, penting bagi kita semua untuk mengetahui apa yang normal saja dari penuaan dan apa yang tidak. Sekarang, pertanyaannya adalah ´perubahan´ apa yang terjadi pada kami saat usia kita menua?

Otak
Otak adalah bagian paling rumit dari tubuh manusia, yang terdiri dari berbagai bidang dan berbagai jenis jaringan yang mengalami perubahan struktural yang berbeda. Beberapa daerah otak menyusut, sementara yang lain tetap stabil mengikuti.

Umur otak juga merusak kemampuan otak untuk mengkodekan atau decode kenangan baru dan fakta, sedangkan penurunan kecepatan pemrosesan dan refleks. Penuaan otak juga menimbulkan risiko risiko memiliki penyakit saraf seperti Parkinson dan Alzheimer.

Kulit dan Rambut
Ini bagian dari penuaan yang mudah terlihat dan perubahannya sangat menonjol. Kulit kita mulai mengembangkan keriput dan bintik-bintik gelap (biasanya ditandai sebagai bintik-bintik penuaan juga). Berkurangnya kemampuan kulit untuk memproduksi minyak mengakibatkan kulit kering dan kusam. Rambut menjadi lebih tipis dari normal dan perubahan warna rambut dari hitam menjadi uban sebagai awal tanda penuaan.

Tulang
Kekuatan tulang secara bertahap mulai menurun. Gesekan antara sendi dan berkurangnya pelumasan menyebabkan rasa sakit saat bergerak. Tulang juga menjadi keropos dan terjadi pengurangan bertahap namun konstan kepadatan dan kekuatan. Tulang merupakan reservoir mineral seperti kalsium dan fosfor, tetapi selama proses penuaan ada deplesi khas mineral ini membuat tulang rapuh dan lemah.

Mata 
Retina menjadi lebih tipis daripada biasanya di saat menua, khususnya ketajaman yang harus dicapai dalam melihat obyek di kejauhan terganggu, begitu pula dalam jarak dekat. Katarak dan glaukoma menjadi masalah utama ketika usia menua.

Pendengaran
Penuaan juga menyebabkan gangguan pendengaran. Gendang telinga menebal, membuat pendengaran lebih sulit dari biasanya. Selain itu, paparan terhadap suara keras setelah 60 tahun dapat menyebabkan kerusakan permanen dari sel-sel telinga, atau bangunan lilin dalam gendang telinga dapat menyebabkan berbagai infeksi dan penyakit.

Jantung
Pembuluh darah kehilangan elastisitas dan pengendapan lemak pada dinding arteri membuat arteri yang lebih kecil atau agak sempit ruang untuk dilalui darah ke jantung. Semua faktor ini membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya untuk memompa darah ke bagian lain dari tubuh. Hasilnya adalah hipertensi, serangan jantung, arteriosklerosis dan kelainan serius lainnya.

Proses penuaan tidak dapat dihindari, namun efeknya bervariasi pada tiap orang. Mengapa kita menjadi tua adalah sebuah teka-teki, tetapi sebuah ketentuan universal yang tidak dapat ditentang. Tidak ada keajaiban atau obat yang mampu menghentikan proses penuaan.

Meskipun penuaan datang dengan ketidaknyamanan itu sendiri seperti sakit, nyeri dan pelupa, olahraga teratur, berlatih teknik relaksasi, menjaga stres di bawah kontrol dan merawat tubuh dan otak dapat memastikan usia dapat dinikmati lebih nyaman.

(Mac)
 

Thursday, June 2, 2011

10 Tips Aman Menggunakan HP

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/02/10/10-tips-aman-menggunakan-hp


BEBERAPA tahun belakang ini pengguna ponsel di seluruh dunia semakin meningkat. Jumlahnya mencapai hampir 5 miliar pengguna dan dipercaya akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan komunikasi serta promosi yang gencar dilakukan produsen telepon selular di seluruh dunia.
10 Tips Aman Menggunakan HPNamun ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum memutuskan untuk menggunakan ponsel :
Medindia melansir terdapat 10 hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna ponsel.
1. Jauhkan handset setidaknya 2 sampai 7 inci dari kepala Anda atau gunakan loudspeaker (pengeras suara). Ini mengurangi transmisi radiasi elektro-magnetik ke otak secara signifikan.
2. Jangan menyimpan ponsel dekat dengan kepala anda ketika tidur. Matikan ponsel Anda di malam hari atau tetap berada 1,80 meter atau 6 meter dari kepala Anda.
3. Jika ponsel tetap di saku terus letakaan posisi atas telepon genggam Anda ke arah bawah sehingga antena menjauh dari Anda.
4. Jangan menggunakan ponsel jika hamil. Organ berkembang dari janin atau anak adalah yang paling sensitif terhadap efek yang mungkin timbul dari paparan radiasi elektromagnetik (EMR).
5. Hindari penggunaan ponsel dalam ‘benda-benda logam’ seperti Kendaraan, Elevator, Pesawat, Kereta Api dan jenis lainnya kontainer logam seperti meningkatkan EMR itu.
6. Hindari menggunakan headset kabel. Dengan headset biasa Anda mendapatkan 3 kali EMR lebih banyak dibanding jika Anda memegang ponsel secara langsung
7.Anakanak di bawah 15 tahun disarankan tidak menggunakan ponsel karena dapat memperbesar sang anak terkena tumor otak.Saat ini tumor otak adalah penyebab utama kedua kematian pada anak.
8. Jauhkan ponsel dari bayi yang baru lahir. perjalanan EMR melalui otak anak-anak jauh lebih mudah karena tengkorak tipis dan meningkatkan resiko kanker.
9. Hindari meletakkan ponsel di saku celana Anda – karena radiasi yang timbul dapat mempengaruhi kesuburan Anda.
10. Ketika membeli ponsel – carilah ponsel dengan SAR rendah atau Nilai Absorpsi Spesifik. Semakin rendah tingkat SAR akan semakin aman penggunaannya. (embun/B)