Friday, June 27, 2008

Pengaruh Hormon Estrogen Saat Hamil


http://berita8.com/news.php?cat=4&id=2898 Sabtu, 28 Juni 2008, 09:15 WIB

Saat anda hamil hormon estrogen bisa meningkat dan juga bisa menurun. Dan tentunya berpengaruh pada gairah seks anda bisa makin meningkat atau menurun dengan drastis.

Semua itu berkaitan dengan keadaan psikologis dan individual dalam diri masing-masing orang. Menurut seorang dokter kandungan, penurunan atau peningkatan gairah seksual itu adalah hal normal.

Jika Anda mengalami peningkatan gairah seksual kala hamil, menurut dokter bisa dikarenakan kondisi hubungan Anda sehat dan saling memuaskan.

Namun terkadang masalah muncul karena pria atau pasangan Anda tidak memiliki hasrat yang sama. Kadang pria beranggapan hubungan intim akan melukai dan menekan janin, mereka jadi ekstra hati-hati dan menahan diri. Kenyataan ini tentunya tidak nyaman untuk Anda.

Anda tidak perlu risau dan stres jika menghadapi masalah ini, karena masturbasi pada prinsipnya tidak dilarang dan yang penting tidak akan menyakiti Anda atau bayi Anda.

Jika Anda suka ingin menggunakan vibrator, itu sah saja selama tidak Anda ditempatkan pada vagina. Pelumas seperti jelly atau astroglide juga baik.

Kecuali jika Anda memiliki kecenderungan kelahiran prematur, Anda harus menghentikan sementara berbagai hal yang memancing orgasme termasuk masturbasi dan hubungan intim.(Ndh)

9 Alasan Untuk Tidak Minum Soft Drink


http://berita8.com/news.php?cat=4&id=2850

Kamis, 26 Juni 2008, 12:13 WIB


1. Soft drink menguras air dalam tubuh kita. Seperti halnya diuretik yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya.

Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam soft drink memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, anda harus minum 8-12 gelas air untuk setiap gelas yang anda minum!

2. Soft drink tidak pernah menghilangkan haus, karena soft drink bukanlah air yang diperlukan tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus menerus akan menyebabkan Dehidrasi Seluler Kronis.

Sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat sel. Pada gilirannya akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan dan menimbulkan berbagai penyakit.

3. Kandungan fosfat yang tinggi dalam soft drink dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Soft drinks terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh.

Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan Penyakit Jantung (kekurangan magnesium), Osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.

4. Soft drink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadipada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.

5. Jumlah gula yang tinggi dalam soft drink menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan “benturan gula”.

Kelebihan dan kekurangan gula dan insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidak seimbangan dalam tubuh.

Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan anak yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.

6. Soft drink sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan.

Ini artinya tubuh tidak menyerap gizi sama sekali dari makanan yang baru dimakan, bahkan yang sudah dimakan beberapa jam sebelumnya.

Bila dimakan bersamaan dengan kentang goreng akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dicerna.

Jadi tidak ada yang lebih buruk dari pada soft drink yang FDA telah menerima lebih dari 10.000 keluhan konsumen terhadap aspartame, 80% diantaranya mengeluhkan zat aditif pada makanan.

7. Soft drink bersifat sangat asam, sehingga dapat menembus garis sambung pada kaleng aluminium dan dapat melumerkan kaleng tersebut bila disimpan terlalu lama.

Pasien penderita alzheimer yang telah diotopsi semuanya memiliki kadar aluminium yang sangat tinggi dalam otaknya.

Logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan syaraf dan penyakit lainnya.

8. Soft drink bersifat sangat asam Tubuh manusia secara alamiah memliki pH 7,0. Soft drink memiliki pH 2,5 artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda! Penyakit berkembang dalam lingkungan asam.

Soft drink dan makanan asam lainnya mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan disekitar organ tubuh.

Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau radang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang semakin rendah pH tubuhnya.

9. Jangan pernah berfikir untuk meneguk soft drink ketika anda demam, flu atau lainnya. Soft drink akan mempersulit tubuh melawan penyakit tsb.(Ndh/milis)

Seputar Masalah Osteoporosis


http://berita8.com/news.php?cat=4&id=2673

Kamis, 19 Juni 2008, 13:43 WIB


Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat.

Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.

Jenis dari Osteoporosis antara lain:
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.

Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui.

Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis.

Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat.(Ndh)

Manfaat Ceker Ayam Cegah Osteoporosis


http://berita8.com/news.php?cat=4&id=2829

Rabu, 25 Juni 2008, 12:32 WIB


Orang selama ini hanya mengetahui bahwa untuk mencegah keropos tulang cukup dengan kalsium. Padahal, kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar saja.

Sedangkan bagian penting adalah bagian dalam tulang yang akan menentukan kekuatan tulang bagian luar yang dibentuk oleh zat yang bernama hydroxyapatite, yaitu zat yang komponennya sama dengan komponen tulang dan lapisan keras mamalia.

Hydroxyapatite, adalah makanan untuk tulang, yang berasal dari tulang binatang seperti ayam, kuda, sapi, atau kambing. Secara logika, memang makanan yang tepat untuk tulang adalah tulang.

Karena itu, mengkomsumsi ceker ayam yang banyak mengandung zat kapur, kolagen, hydroxyapatite secara alami dapat memelihara kekuatan tulang. Banyak kasus Osteoporosis yg tidak sembuh hanya dengan minum susu kalsium.

Manfaat dari ceker ayam
Selain untuk tulang dan sendi, Kolagen juga berguna untuk, mempercepat pemulihan jaringan yang luka atau cedera, melindungi jaringan dari cedera kambuhan.

Selain itu membakar lemak ( bagus untuk yang ingin langsing ), mempercantik tampilan kulit jadi lebih kinclong karna pada ceker ayam terkandung kolagen.(Ndh)

Sunday, May 18, 2008

Women's Brains React Surprisingly Fast to Erotic Images


http://www.livescience.com/health/060614_ero_images.html

By Robert Roy Britt, LiveScience Managing Editor

posted: 14 June 2006 09:17 am ET


Erotic images elicit faster and stronger electrical responses in a woman's brain than other images ranging from pleasant to disturbing.


This brain map shows differences in reactions to erotic and neutral visual materials.

Red zones represent the largest differences measured in the study, suggesting that circuits in the frontal parts of the brain are particularly sensitive to erotic content and the fastest to detect the difference. Credit: WUSTL


The finding might not sound surprising, but researches did not expect responses to erotic images to emerge so quickly, apparently involving different circuits than the processing of other images.

"That surprised us," said study leader Andrey Anokhin of the Washington University School of Medicine in St. Louis. "We believed both pleasant and disturbing images would evoke a rapid response, but erotic scenes always elicited the strongest response."

The test involved 264 women who were shown 55 images of water skiers, snarling dogs, partially clad couples in sensual poses, and other scenes.

Electrodes on the subjects' scalps measured brain activity.

The signals begin firing long before a subject was conscious of what she was seeing, the researchers reported recently in the journal Brain Research.

Erotic images elicited neuron firing within 160 milliseconds—about 20 percent faster than occurred with any of the other pictures. The stimulation then branched out to different brain regions for erotic images compared to the others.

Previous research indicated men are more aroused by erotic images than women, so Anokhin and his colleagues expected women to respond with lower levels of brain activity compared to men.

"But that was not the case," Anokhin said. "Women have responses as strong as those seen in men."

The monitoring method, called electroencephalogram (EEG), was used because it could distinguish tiny time differences. But it can't pinpoint specific brain locations where the activity occurs. Such accuracy would require similar studies using MRI and PET scans.

Sunday, March 30, 2008

13 Bagian Tubuh Wanita yang Dijamin Menggoda Pria

http://peyank.wordpress.com/2007/07/04/13-bagian-tubuh-wanita-yang-dijamin-menggoda-pria/

July 4, 2007

Penilaian pertama pria tentang wanita pastinya tentang fisik. Apa saja yang dilirik pria dan apa saja yang bisa membuat pria tergoda. Simak artikel ini!

Cinta pada pandangan pertama memang bukan basa-basi. Menurut survey, seseorang membuat penilaian fisik tentang orang lain pada 10 detik pertama. Empat menit selanjutnya, orang akan membuat penilaian tentang hal-hal lainnya.

Dilansir datingsas, Jumat (8/6/2006), pria-pria buka mulut soal bagian mana dari tubuh wanita yang membuat mereka tergoda. Hasilnya, bisa dipelajari para wanita untuk memikat para pria. Ini dia bagian tubuh wanita yang akan membuat wanita tergoda, berdasarkan urutannya.

1. Tubuh Atletis

Pria menyukai wanita yang bertubuh atletis karena dalam pandangan mereka pasti wanita tersebut mampu menjadi ibu yang baik. Dengan tubuh yang fit, si wanita tentu akan mampu menjalani hari-harinya sebagai ibu dan mengerjakan berbagai tugas rumah tangga. Wanita bertubuh atletis juga diyakini mampu melindungi dirinya dari bahaya.

2. Payudara Padat Berisi

Bagi para pria, payudara wanita paling indah ada pada rentang usia awal 20 tahunan. Favorit mereka adalah payudara padat berisi persis yang ada di majalah-majalah pria atau iklan-iklan pakaian dalam.

Jika Anda tidak memiliki payudara padat berisi jangan sedih dulu. Menurut hasil penelitian, pria menyukai payudara tanpa mempedulikan bentuknya. Tidak masalah apakah payudara tersebut berukuran kecil ataupun besar, pria pasti tertarik pada payudara wanita.

Satu lagi fakta tambahan mengapa pria menyukai payudara wanita adalah karena di sekitar puting wanita ada bagian bernama aerola. Pada saat berhubungan seks, aerola akan mengeluarkan bau yang menggoda pria. Itu lah sebabnya, pria senang bermain-main dengan payudara ketika berhubungan seks.

3. Kaki Jenjang

Ketika seorang wanita beranjak remaja, kaki mereka akan bertambah jenjang. Nah, di mata pria, kaki yang panjang menandakan kedewasaan wanita.

Banyak wanita berkaki panjang menyadari kelebihan tersebut. Biasanya mereka menggunakan sepatu hak tinggi atau rok mini untuk semakin menonjolkan keseksian kakinya.

Pria juga senang ketika wanita menggunakan hak tinggi. Sepatu yang mudah bikin kaki pegal tersebut menurut pria membuat kaki wanita tambah seksi, membuat bokong dan bagian belakang wanita semakin menarik.

Lucunya, ketika masa subur atau menstruasi, wanita secara instingtif merasa ingin menggunakan rok mini atau pakaian-pakaian yang menggoda pria.

4. Pinggang yang ramping

Bentuk tubuh jam pasir sejak dulu menjadi idola wanita. Sejak lima abad silam, wanita berusaha keras mewujudkan bentuk tersebut lewat bentukan korset, diet ketat, sampai operasi plastik. Semakin segaris pinggul dengan pinggang membuat pria semakin tertarik. Terkesan wanita tersebut banyak menimbun lemak sehingga secara reproduktif kurang subur.

5. Bokong yang bulat

Bokong bulat yang penuh dipastikan membuat mata pria tak bisa berpaling. Bokong wanita memiliki banyak fungsi, seperti menyimpan lemak untuk menyusui dan tempat menumpuk energi untuk saat-saat tertentu. Inilah mengapa banyak orang menganggap semakin besar bokong semakin menarik wanita tersebut.

Zaman dahulu wanita berusaha keras membuat bokongnya terlihat semakin besar. Tapi tidak demikian kini, bokong besar malah seperti menandakan tubuh yang kurang sehat.

6. Perut Ramping

Pastinya ini bukan kejutan lagi, perut ramping akan membuat pria jatuh cinta. Mengapa? Pertama, karena jelas perut ramping menandakan wanita tersebut tidak hamil. Lalu apalagi? Menurut para pria perut ramping menandakan wanita tersebut pandai merawat diri dan peduli akan kesehatannya.

Perhiasan di perut, seperti tindik di perut atau rantai di sekitar perut menurut pria membuat perut semakin seksi. Rantai tersebut membuat pinggul wanita tampak lebih besar sekaligus merampingkan pinggang.

Itu saja? Tentu tidak, masih ada tujuh hal lagi yang pasti membuat pria langsung jatuh hati.

7. Leher Jenjang

Leher pria umumnya pendek, lebar, dan kokoh. Secara historis, leher semacam itu berguna untuk membawa benda-benda berat, seperti binatang hasil buruan.

Nah, karena itu leher jenjang wanita membuat pria terpesona. Leher jenjang dianggap sebagai tanda kewanitaan yang sangat menggoda, membuat pria senang mencium dan menghiasinya dengan perhiasan.

8. Wajah Ramah

Diam-diam pria mengidolakan wanita yang berwajah sedikit kekanak-kanakan dan penuh senyum. Wajah mungil, dagu kecil, rahang yang elegan, tulang pipi tinggi, bibir penuh, dan mata besar merupakan ciri-ciri wajah favorit pria.

Wajah seperti ini membuat pria secara instingtif ingin melindungi dan memberi kasih sayang. Wajah yang lebih muda memang akan membuat pria tergoda. Karena itu tak heran jika jasa facelift dan operasi plastik cukup sering digunakan oleh wanita-wanita yang mulai keriput.

9. Mulut yang Sensual

Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang bibirnya berada di bagian luar. Ketebalan bibir wanita sama dengan vaginanya. Kedua bagian tubuh ini akan bereaksi dan dipenuhi oleh aliran darah ketika dalam keadaan terangsang.

Pria menyukai wanita yang berbibir penuh dan sensual. Untuk wanita yang tidak memiliki bentuk bibir demikian jangan khawatir. Dengan bantuan lipstick merah menyala, para pria juga bisa tergoda. Tapi penggunaan make-up yang berlebihan juga berbahaya karena bisa membuat pria-pria berebutan menggoda dan memicu permusuhan dengan wanita lainnya.

10. Daun Telinga

Telinga wanita juga memiliki peran penting dalam menggaet pria. Bagian telinga tempat wanita memasang anting-anting adalah bagian favorit pria. Panjangnya bagian tersebut menurut beberapa pria membuat wanita makin seksi.

Beberapa wanita primitif bahkan dengan sengaja memperpanjang bagian tersebut untuk menarik hati pria. Sekarang wanita sudah lebih pandai untuk mengakali bagian tersebut. Anting-anting model panjang dan menarik perhatian jadi pilihan wanita untuk membantu membuat bagian tersebut terlihat lebih menarik. Tapi hati-hati anting-anting yang terlalu besar malah akan merusak telinga.

11. Mata Besar

Pria umumnya mengagumi mata besar. Karena itu tak heran jika penata rias selalu menonjolkan bagian mata pada tata rias seseorang.

Pria bukannya menyukai mata besar wanita tanpa alasan yang jelas. Menurut mereka mata semacam itu membuat para pria merasa terlindungi.

12. Hidung mungil

Secara umum, pria menyukai wajah wanita yang imut seperti anak-anak. Wajah tersebut membuat pria merasa ingin melindungi. Begitu juga dengan hidung, pria sangat menyukai wanita yang berhidung mungil.

13. Rambut Panjang

Sehelai rambut bisa hidup hingga enam tahun, setiap harinya seseorang bisa kehilangan 80-100 helai rambut. Untuk pria bule, rambut pirang dianggap menarik karena wanita terkesan feminim dan subur.

Namun apapun warnanya, pria menyukai rambut yang bersih dan berkilat. Rambut tersebut menandakan wanita tersebut bersih dan rajin merawat diri. Selain bersih, menurut sebuah survey, 75% pria lebih tertarik pada wanita yang berambut panjang.

Soal Seks, Pria Lebih Mahir Berteori

http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/30/24/95915/24/soal-seks-pria-lebih-mahir-berteori

Seksualitas

Minggu, 30 Maret 2008 - 11:35 wib

Chaerunnisa - Okezone

JANGAN terlalu percaya jika ada pria yang mengoceh jago melakukan aktivitas seksual, karena biasanya justru dalam hal seks, pria tersebut lebih pintar berteori daripada praktik. Padahal seks merupakan bagian penting dalam cinta dan hubungan kasih sayang antarpasangan atau suami istri. Mengenai hal itu, Dr. I. Putu Gede Kayika, SpOGK, membenarkannya.

"Memang antara teori dan praktik itu harus benar-benar dibuktikan. Pada kenyaataannya, antara teori dan praktik itu belum tentu sama, tapi bisa jadi kebalikannya," kata ketua Asosiasi Seksologi Indonesia ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (30/3/2008).

Berdasarkan alasan tersebut, lanjut dokter dari Rumah Sakit Mitra Internasional Jatinegara dan RSCM itu, dapat disimpulkan bahwa belum tentu ada korelasi yang selalu sesuai. Meski demikian, umumnya perilaku tersebut berkaitan dengan pengetahuan seseorang.

"Kalau pengetahuannya bagus, maka praktiknya bagus. Karena biasanya mereka yang secara teori jago, dalam mempraktikannya pun pasti akan bagus. Tapi, tetap didukung dengan kondisi-kondisi yang lain," jelas dokter lulusan Universitas Indonesia yang mengambil gelar dokter spesialis di almamaternya itu.

Ditambahkan olehnya, bila seorang pria memiliki teori yang bagus, tapi belum punya pasangan atau pasangan yang tidak mendukung, pasti tidak akan bisa mempraktikan seks. Demikian pula bila dia punya teori yang bagus, tapi adat istiadat di sekitarnya tidak mendukung, sehingga dia tetap tidak akan bisa mempraktikan seks.

Akibatnya, sambungnya, mereka lebih sering menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berfantasi seksual. Bahkan, dalam kesempatan yang tidak tepat sekalipun.

"Memang pada akhirnya mereka yang tidak dapat mewujudkan seks akan berfantasi seksual. Misalnya mereka menginginkan aktivitas yang dalam bayangannya dapat diwujudkan tetapi ada faktor lain yang sulit untuk membantu dia melakukan hal tersebut, sehingga wajar bagi mereka untuk melakukan fantasi seksual," terang pria ramah ini.

Nah, kalau fantasi seksual itu muncul hanya sekali-kali sebagai bagian dari selingan tidak akan menjadi masalah. Tapi kalau sudah menjadi keharusan sampai ada kewajiban untuk mewujudkannya, maka hal itu sudah menjadi gangguan.

"Karena setelah berfantasi seksual seharusnya dapat disalurkan, tetapi karena tidak bisa berdasarkan akibat dari suasana yang lain. Maka berfantasi itu jadi hanya sekadar menghayalkan seks," beber staf pengajar Fakultas Kedokteran UI dan Pasca Sarjana UI khusus untuk kajian wanita itu.

Kalau seseorang sudah dalam tahap seperti itu, maka dari sisi psikologis dia telah bermasalah. Karena biasanya kecenderungan mereka memberi keharusan agar fantasinya tersebut harus diwujudkan.

"Kalau pada tahap seperti ini, maka seseorang wajib untuk segera mencari bantuan dengan datang ke pakarnya baik androlog atau psikolog untuk membantu kelainan jiwanya," imbuhnya mengakhiri pembicaraan. (mbs)

Pria Asia Lebih Hot dan Gemar Seks

http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/31/24/96145/pria-asia-lebih-hot-dan-gemar-seks

Seksualitas

Senin, 31 Maret 2008 - 10:43 wib

Chaerunnisa - Okezone


Foto: Corbis
TERNYATA dari hasil survei yang diadakan oleh Bayer Healthcare di Asia Pasifik, pria Asia lebih vitalseksual dibandingkan dengan pria Eropa atau Amerika.

Dari hasil survei yang melibatkan 5010 pria dari Australia dan negara Asia, yaitu Korea, Taiwan, Singapura dan Malaysia, pria tergolong vitalseksual adalah pria berusia di atas 40 tahun. Mereka meyakini bahwa seks itu penting, sehingga mereka selalu ingin memuaskan pasangan, menginginkan hubungan spontan, dan secara proaktif mengobati masalah agar dapat memiliki kehidupan seks yang prima.

Mengenai hal itu, Dr I Putu Gede Kayika SpOGK, menuturkan pandangannya. "Pria Asia lebih suka dan gemar seks, saya kira itu merupakan research yang dilakukan oleh suatu instansi. Untuk teknik research-nya, siapa yang ditanya dan pertanyaannya seputar apa saja, saya tidak tahu persis. Tapi kalau memang data yang dilakukan akurat, maka bisa jadi masukan paling tidak untuk pengetahuan orang banyak," kata Kaika, ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (30/3/2008).

Dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa di Amerika dan Eropa, pria yang memiliki profil vitalseksual hanya 18 persen dari populasi. Di Asia, pria di atas 40 tahun yang memiliki profil vitalseksual mencapai 42 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria gabungan di benua Eropa dan Amerika.

"Pria Asia lebih vitalseksual dibandingkan dengan pria Amerika dan Eropa, bisa saja terjadi karena berdasarkan hasil research sangat dipengaruhi oleh situasi sosial budaya masyarakat dan adat istiadat yang berlaku," ungkap staf pengajar Fakultas Kedokteran UI dan Pasca Sarjana UI khusus untuk kajian wanita itu.

Sementara itu, dari hasil survei empat dari lima pria Asia di atas 40 tahun, seks merupakan bagian penting dalam hidup dan 71 persen menganggap penting kepuasan pasangan dalam hubungan seks. Sekitar 60 persen dari mereka menyatakan akan menggunakan pengobatan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi.

Menanggapi hasil survei tersebut, dokter kelulusan Universitas Indonesia yang mengambil gelar dokter spesialis di almamaternya itu menuturkan, "Pandangan-pandangan seksual itu berfakta atas sikap seseorang dalam mewujudkan seks."

Ditambahkan olehnya, kemungkinan pria Asia lebih vitalitas itu karena merasa dirinya macho dan bisa mendominasi wanita dalam hal berhubungan seks. Sebaliknya, bagi pria Amerika atau Eropa, itu tak terlalu penting. Umumnya mereka sangat jujur berkomunikasi dengan pasangan. Nah, apakah Anda termasuk pria vitalseksual?
(tty)

Pendidikan Seks Tekan Angka Kelahiran

http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/27/24/95040/24/pendidikan-seks-tekan-angka-kelahiran

Seksualitas


Kamis, 27 Maret 2008 - 09:53 wib


Foto: Corbis
PENDIDIKAN seks yang komprehensif di sekolah, seperti diskusi mengenai tingginya angka kelahiran, bisa membantu menghindari kehamilan pada remaja.

Pemberian pendidikan seks (sex education) di beberapa negara Timur masih menjadi perdebatan (pro-kontra) berbagai kalangan. Sebab, sejauh ini asumsi pendidikan seks masih terkait masalah hubungan seksual antarlawan jenis. Padahal, pendidikan seks yang komprehensif bisa membantu remaja menghindari kehamilan dini atau di luar nikah. Hal itu berdampak positif untuk membantu menekan angka kelahiran.

Pendidikan seks yang komprehensif mempunyai fungsi positif, di antaranya memberikan penjelasan kepada remaja soal ancaman bahaya hubungan seks bebas, ancaman tertular berbagai jenis penyakit kelamin, masalah tingkat kelahiran yang tinggi.

Dengan adanya pemahaman yang baik soal seks, membuat remaja lebih berhati-hati. Berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Penelitian AIDS dan Penyakit Seks Menular, Universitas Washington, Seattle, Amerika Serikat (AS), pendidikan seks secara komprehensif di sekolah efektif menghindari kehamilan dini pada remaja.

Survei yang dilakukan secara nasional sejak 2002 melibatkan 1.700 remaja berusia 15-19 tahun yang belum menikah.

Hasilnya, sebanyak 60 persen remaja yang menerima pendidikan seks komprehensif di sekolah terhindar dari kehamilan dini atau tak ingin hamil dibandingkan remaja yang tak pernah mendapatkan pendidikan seks.

Selain itu, remaja yang mendapatkan pendidikan seks komprehensif mampu mengurangi aktivitas hubungan seks remaja di luar nikah. Hanya, dalam penelitian ini tak diketahui seberapa efektif pendidikan seks menghindari remaja dari ancaman penyakit kelamin menular. Pasalnya, penularan itu melibatkan berbagai faktor luar, selain adanya aktivitas seks yang tidak benar.

"Yang jelas, pendidikan seks komprehensif di sekolah mampu mencegah kehamilan yang tak dikehendaki remaja. Hal itu berdampak untuk menekan angka kelahiran yang tinggi," papar Pamela K Kohler dari Pusat Penelitian AIDS dan Penyakit Seks Menular, Universitas Washington.

Kohler pun mengakui adanya anggapan yang salah soal pendidikan seks. Selama ini banyak yang mengatakan bahwa pendidikan seks dan cara mengontrol angka kelahiran akan semakin membuat remaja ingin berhubungan seks. "Itu anggapan yang tidak benar," jelasnya.

Meski demikian, Pemerintah AS mengkritik hasil penelitian tersebut dan tetap menyatakan bahwa pendidikan seks yang diberikan di luar sekolah tetap efektif. Untuk itu, Pemerintah AS setiap tahun mengeluarkan sekitar USD170 juta untuk setiap negara bagian atau kelompok sosial yang mengadakan program pendidikan seks.

Kegiatan ini bertujuan agar remaja tak melakukan hubungan seks. Namun, Kohler mengkritik langkah pemerintah karena pendidikan seks di luar sekolah tak menunjukkan efektivitas untuk menghindari remaja berhubungan seks dini ataupun mengurangi angka kelahiran. Sebab, berdasarkan survei yang dilakukannya secara nasional, pendidikan seks di sekolah lebih efektif dibandingkan di luar sekolah.

Buktinya, remaja yang mendapat pendidikan seks komprehensif di sekolah -sebanyak dua pertiga- menghindari hubungan seks atau tak ingin hamil. Sebaliknya, pendidikan seks di luar sekolah hanya mencapai seperempat orang.

Sementara itu, remaja yang tak menerima pendidikan seks secara formal angkanya lebih rendah lagi, sekitar 10 persen. "Itulah bedanya sudut pandangan pemerintah dan peneliti," ungkap Kohler.
(sindo//tty)

Seks Sehat Hindari IMS

http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/29/24/95710/seks-sehat-hindari-ims

Seksualitas

Sabtu, 29 Maret 2008 - 10:31 wib


Foto: Corbis
SETIAP biduk rumah tangga memiliki problem. Bagaimana jika pasangan terkena infeksi menular seksual (IMS)?

Janji manis sehidup semati seolah terlupakan ketika biduk rumah tangga terhadang masalah. Apalagi ketika salah satu pasangan terinfeksi penyakit menular seksual akibat kehidupan seks yang tidak sehat.

Spesialis Kulit Kelamin dari Siloam Hospitals dr Hannah K.M Damar SpKK menyarankan untuk selalu menjaga kehidupan seks yang sehat.

"Sebuah perkawinan adalah proses belajar untuk mengenal satu sama lain. Masing-masing pasangan harus saling memelihara, mengingatkan, menyayangi demi kelangsungan rumah tangga," tutur alumnus Universitas Diponegoro seraya menambahkan untuk mengobati penyebab penyakit ini sampai bersih dan tuntas.

Penyakit menular seksual terkadang tidak merasakan gejala apa pun. Tidak jarang orang tidak mengetahui telah terinfeksi dalam stadium lanjut. Penderita tidak merasakan sakit karena tidak merasakan nyeri, gatal, keluar cairan atau gejala yang lain.

Beberapa penyakit menular seksual tergantung dari penyebabnya seperti bakteri, virus, protozoa, jamur atau kutu. Bakteri dapat menyebabkan penyakit sifilis, gonorhoea, dan chlamydia.

Adapun penyakit herpes, HIV, Papilloma dan Moluscum disebabkan virus. Kemudian, Protozoa menyebabkan trichomonas, jamur menyebabkan candida dan kutu menyebabkan scabies dan kutu celana.

Hannah menekankan, penting bagi pasutri untuk melakukan pemeriksaan dini dan perawatan yang tepat. Terutama, infeksi mudah menyebar ke organ tubuh bagian lain dan menyebabkan komplikasi serius.

Bila salah satu pasangan suami-istri tertular, tentu akan menjadi penderitaan pasangan lain sepanjang hidup.

"Mengetahui pasangan mengalami penyakit seksual sudah merupakan pukulan tersendiri. Benar-benar dibutuhkan kebesaran hati dan ketabahan pasangan untuk mau dan mampu menerima," kata Konsultan Perkawinan dari Badan Penasihat Perkawinan Perceraian DR Reni Akbar-Hawadi Psi.

Beban akan semakin bertambah karena stigma negatif masih melekat masih begitu buruk. Praktis, masyarakat akan bereaksi dengan mengasingkan, bahkan mengucilkan diri. Situasi ini merupakan reaksi yang wajar terjadi. Di sinilah kesetiaan diuji untuk menerima keadaan pasangan dalam kondisi apa pun.

Saling menyalahkan, marah, kecewa, tidak menerima kenyataan merupakan reaksi yang muncul saat terdiagnosis pertama kali.

"Tentu wajar jika pasutr saling menyalahkan. Namun, tidak bisa lari dari kenyataan dan memungkiri kenyataan yang ada. Karena bagaimanapun, masalah kesehatan bukan hanya masalah salah satu pasangansaja," sebut alumnus Universitas Indonesia itu.

Jika ada salah satu pasangan tertular, maka seharusnya pasangan yang lain membantu dan mendorong untuk menjalani perawatan. Selain membantu dalam perawatan, mengasuh dan mendampingi anakanak tidak boleh diabaikan. Namun, masalah ini bukanlah akhir dari suatu perjalanan rumah tangga.

Reni menuturkan, perlunya melakukan introspeksi perjalanan rumah tangga oleh pasutri. "Misalkan, suami tertular akibat sering melakukan hubungan seks yang tidak sehat dari perselingkuhan. Perlu dicari tahu kenapa bisa sampai terjadi perselingkuhan. Karena perselingkuhan bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti jenuh dengan pasangan, komunikasi tidak jalan sehingga sering kali melakukan tindakan irasional," tandas Reni.

Menurut dia, seks merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Jika bermasalah dalam kehidupan rumah tangga, tak ayal mencari kompensasi lain dan tidak memikirkan risiko. Selain itu, bisa juga para suami sedang mengalami masalah pekerjaan.

Dalam melakukan pertahanan diri menghadapi masalah, ada yang positif dan negatif. Dampak negatif, seperti menarik dan melarikan diri dari masalah dengan "merusak" dirinya sendiri. Karena itu pasutri perlu saling mendukung.
(sindo//tty)

Wednesday, February 27, 2008

Efek Mi Instan Bagi Kesehatan

http://www.hendyirawan.com/category/cooking/

Mi instan yang sudah dikenal masyarakat dengan sebutan indomie (bukan nama produk, tapi genre produk) tentu saja mempunyai efek bagi kesehatan.

Yah sebenarnya semua produk pasti punya efek samping tapi indomie ini bisa dibilang paling rentan terhadap gosip. Nah, biar gak bingung, kita langsung selidiki saja. Yuk!

Artikel dari Info-Sehat mempunyai informasi tentang kandungan nutrisi dari mi instan:

Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mi instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Nah loo… ternyata mi instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan bagi mereka2 yang, uhm… gendut kali yeee…

Informasi selanjutnya juga memberikan peringatan bagi mereka yang menderita hipertensi, maag, dan autisme:

Kelemahan dari konsumsi mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mi instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.

Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Artikel Agus Rakasiwi dari Pikiran Rakyat menambahkan bahwa mi instan membuat kita lebih cepat lapar daripada makan nasi:

Namun, sifat karbohidrat dalam mi berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mi instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mi instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi.

Dan untuk makan mi instan “dengan baik,” sebaiknya diberi lauk-pauk yang lain terutama sayuran yang berserat:

Namun, untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh, satu bungkus mi belumlah cukup. Jika melihat iklan di layar televisi, cara makan mi yang baik adalah dengan menambah menu yang berasal dari bahan dasar hewani dan sayur-sayuran berserat.

Iklan mi di layar kaca menampilkan kebiasaan orang makan mi instan dengan tambahan menu seperti ayam, ikan, telur, kangkung, wortel, dan kapri. Pada bungkus mi pun terdapat gambar penyajian mi dengan menu tadi. Lalu apakah ini sekadar menarik perhatian ? Tentu saja tidak.

Bahan dasar hewani menyediakan sumber protein, sedangkan sayur-sayuran berserat dapat menambah vitamin. Selain itu, sayuran berserat berperan pula untuk menetralisasi kandungan lemak.

Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang kebanyakan makan mi instan tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Hal ini karena mi mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi. Misalnya obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh dan lain-lain.

Oh iya, dulu pernah ada isu lilin di mi instan. Ternyata itu tidak benar:

Mengenai isu lilin pada mi instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsen mi instan di Indonesia, PT Indofood. “Geletinasasi pada mi disebabkan mi dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.

Sanggahan dari Billy N. ini membantah isu yang pernah dimuat di harian Pikiran Rakyat:

Menanggapi artikel yang ditulis oleh Bpk.Agus Rakasiwi, ‘Hindari Makan Mi Instan Setiap Hari’ di ‘PR’ hari Kamis, 2 November 2006 halaman 21 (’Kampus’). Ada beberapa kesalahan yang fatal dimuat di artikel tersebut yang dibaca oleh sangat banyak orang.

Saya tahu kalau artikel tersebut bertujuan baik, namun banyak isi artikel tersebut yang dikutip dari sumber-sumber yang tidak jelas, termasuk e-mail yang di-forward dari milis ke milis yang isinya sebagian besar adalah bohong & penulisnya tidak jelas (tergolong ’spam’), misalnya soal isu mi instan yang dilapisi lilin, padahal setahu saya, itu sama sekali tidak benar.

Kalau betul begitu, maka di air rebusan mi instan ketika dimasak akan ‘mengapung’ lilin cair. Juga, di daftar komposisi mi tidak dicantumkan apapun yang berkaitan dengan lilin.

Terlepas dari segi kesehatannya, mi instan sendiri sering menimbulkan cerita yang unik dan menarik bahkan tragis, misalnya gontok-gontokan gara-gara mi instan:

Ketua Kloter 31 SOC menceritakan pengalamannya. Saat mengambil jatah mi instan bagi kloter 31, dia melihat jemaah haji saling berebut. Lebih parah lagi, beberapa jemaah cekcok mulut dan adu fisik untuk mendapatkan mi instan. ”Saya membayangkan risiko murka Tuhan yang melihat hamba-Nya berebut mi instan di tanah haram dan mustajab di Arafah,” ujarnya.

Suasana tegang masih terus berlanjut. Saat itu, rombongan penulis sedang tafakur bersama untuk memanjatkan doa kepada Allah di tempat mustajab ini. Tak jauh dari tempat itu ada kelompok jemaah haji tengah bagi-bagi mi instan, dan ternyata ada yang tidak kebagian.

Ketua rombongannya mengumumkan, siapa yang dapat jatah double harap mengembalikannya. Dosa bagi siapa saja yang mengambil jatah orang lain. Suasana seperti ini terus berlanjut hingga rebutan air panas untuk merebus mi instan.

Sebagai pelengkap dan penutup, mari kita simak cerita lucu ini dari duy’s blog :-)

Tapi semuanya itu tidak sedahsyat kejadian di kedai indomie ketika beberapa orang teman gue nongkrong di kedai kopi kecil di Lhok Bubon, Samatiga, Aceh Barat. Seorang ibu-ibu paruh baya yang baik hati tampak siap sedia menyambut kedatangan mereka dan mungkin terkejut juga karena jarang kedatangan sebegitu banyak tamu. Sebenarnya tidak banyak sih, hanya sekitar 5 orang.Pertama datanglah si Rudy dan Yuda. Rudy bertanya sama Yuda, ‘Mau indomie?’. Setelah Yuda mengiyakan, Rudy memesanlah kepada si Ibu Kedai, ‘Indomie-nya dua ya bu.’ Lalu si Ibu bertanya lagi, ‘Ini indomie pakai mangkuk atau pakai piring?’ Bingunglah mereka. Apa bedanya ya? Si ibu pun tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata yang tepat. Akhirnya dengan menebak-nebak asal mereka pun memilih memakai mangkuk.

Akhirnya sang indomie datang. Yak betul sih 2, tapi ternyata 2 indomie untuk satu orang. Jadi total ada 4 indomie termasak. Walau dengan berbengong-bengong hati mereka tetep makan Indomie itu. Setelah melihat kanan kiri, mereka bisa sedikit menyimpulkan bahwa kalau indomie pakai mangkuk itu artinya indomie yang dimasak biasa. Sedangkan kalau pakai piring artinya indomie itu akan dimasak ulang dengan menggunakan bumbu-bumbu khas Aceh.

Lalu datanglah satu orang teman lagi, Alol kalau nggak salah. Alol melihat ada banyak indomie (dan setelah diceritakan perbedaan antara mangkuk dan piring) memutuskan untuk ikut makan mie jadi dia minta piring kosong aja satu. ‘Bu, bisa minta piring kosong?’ Tak dinyana si Ibu berkata, ‘Tidak ada piring disini, kami makan pakai mangkuk. Kami kan pengungsi jadi tidak punya piring’. Lho?? Padahal didekat situ jelas-jelas terlihat ada piring dan si Ibu pun kan sebelumnya menawarkan pakai piring?

Lalu datang lagi si Rubby. Dia pesan indomie pakai telor. Asumsinya, jika indomie pakai telor, maka telor akan dimasak. Tapi ternyata salah. Indomie datang lengkap dengan telor. Telor bulat. Rubby berpikir, ‘Oh telornya direbus’. Dengan asyiknya dia memecah telor itu dan PLUK. Telornya tumpah. Ternyata telurnya masih mentah sodara-sodara. Ketika ditanyakan kembali ke si Ibu, beliau hanya menjawab manis yang kira-kira terjemahannya begini, ‘Lho, kan tadi katanya indomie pakai telor, kamu nggak bilang telornya harus matang kan?’

Mi, Lezat Bergizi tetapi Rawan Formalin!

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1108523450,51247,

Rabu, 16 Februari, 2005 oleh: Gsianturi

Gizi.net - Mi, Lezat Bergizi tetapi Rawan Formalin!


Oleh Prof. DR. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Mi basah rawan terhadap penambahan formalin dan boraks. Zat kimia ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Sayangnya, kandungan formalin dan boraks hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

Mi pertama kali dibuat dan berkembang di Cina. Teknologi pembuatan mi disebarkan oleh Marcopolo ke Italia, hingga ke seluruh daratan Eropa. Kini mi populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mi yang beredar di Indonesia terdiri dari empat jenis, yaitu mi mentah, mi basah, mi kering, dan mi instan. Keempat jenis tersebut mempunyal pasar sendiri-sendiri, dengan jumlah permintaan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Di Indonesia, mi digemari herbagai kalangan, mulai anak-anak hingga lanjut usia. Alasannya. sifat mi yang enak, praktis, dan mengenyangkan.

Kandungan karbohidrat yang tinggi, menjadikan mi digunakan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Mi dapat diolah menjadi berbagai produk seperti mi baso, mi goreng, soto mi, mi ayam, dan lain sebagainyaa.

Seiring perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya kesadaran orang akan gizi, sekarang ini mi tidak hanya dijadikan sebagai penyuplai energi, melainkan juga sebagai sumber zat gizi lain. Berbagai vitamin dan mineral dapat difortifikasikan ke dalam mi. seperti yang sering kita jumpai pada pembuatan mi instan.

Walaupun demikian, kecukupan zat gizi belum dapat dipenuhi hanya dengan mengandalkan sebungkus mi. Kombinasi dengan sayuran dan sumber protein perlu dilakukan dalam upaya mendongkrak kelengkapan komposisi gizi ini.

Nilai Gizi
Diversifikasi konsumsi pangan terutama dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras.
Saat ini persediaan beras di Indonesia mulai menipis, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin banyaknya lahan persawahan yang digunakan sebagai pemukiman.

Berdasarkan kandungan gizinya, mi merupakan bahan pangan yang berpotensi besar untuk dijadikan sebagai produk diversifikasi. Kandungan gizi mi sudah dapat mencukupi sebagai pengganti beras.

Sebungkus mi instan yang beratnya 75 gram (lengkap dengan minyak dan bumbu), serta ditambah dengan sayuran dan protein dari luar, dapat diandalkan untuk sarapan pagi. Untuk makan siang, porsinya perlu dinaikkan menjadi dua bungkus.

Terdapat beberapa kelemahan dalam produk-produk mi. Umumnya mi sedikit sekali mengandung serat (dietary fiber) serta vitamin B dan E. Komposisi bahan mi instan belakangan ini sudah semakin komplet. Beberapa merek mi instan telah dilengkapi dengan serat, sedikit sayuran, dan irisan daging kering, serta vitamin B dan E. Namun, kita tetap saja perlu menambahkan bahan-bahan lain dari luar, terutama sayuran dan sumber protein, agar nilai gizinya menjadi semakin baik.

Murah, Meski Berbahaya
Sayangnya, tingkat pengetahuan yang rendah mengenai bahan pengawet merupakan faktor utama penyebab penggunaan formalin dan boraks pada mi.

Beberapa survei menunjukkan, alasan produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet karena daya awet dan mutu mi yang dihasilkan menjadi lebih bagus, serta murah harganya, tanpa peduli bahaya yang dapat ditimbulkan.

Hal tersebut ditunjang oleh perilaku konsumen yang cenderung untuk membeli makanan yang harganya murah, tanpa mengindahkan kualitas. Dengan demikian, penggunaan formalin dan boraks pada mi dianggap hal biasa. Sulitnya membedakan biasa dan mi yang dibuat dengan penambahan formalin dan boraks, juga menjadi salah satu faktor pendorong perilaku konsumen tersebut.

Deteksi formalin dan boraks secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan bahan-bahan kimia, yaitu melalui uji formalin dan uji boraks.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kesadaran dan pengetahuan bagi produsen dan konsumen tentang bahaya pemakaian bahan kimia yang bukan termasuk kategori bahan tambahan pangan. Selain itu, diperlukan sikap pemerintah yang lebih tegas dalam melarang penggunaan kedua jenis pengawet tersebut pada produk pangan.

Bisa Menimbulkan Keracunan & Kematian
Mi basah digunakan untuk produk makanan seperti mi baso, mi soto bogor, mi goreng, ataupun pada pembuatan makanan camilan. Kadar air mi basah tergolong tinggi, sehingga daya awetnya rendah.
Penyimpanan mi basah pada suhu kamar selama 40 jam menyebabkan tumbuhnya kapang.

Untuk itu, dalam pembuatan mi basah diperlukan bahan pengawet agar mi bisa bertahan lebih lama. Mungkin karena faktor ketidaktahuan banyak produsen yang menggunakan formalin atau boraks sebagai pengawet. Selain memberikan daya awet, kedua bahan tersebut juga murah harganya dan dapat memperbaiki kualitas mi.

Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mi yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.

Laporan Badan POM tahun 2002 menunjukkan bahwa dari 29 sampel mi basah yang dijual di pasar dan supermarket Jawa Barat, ditemukan 2 sampel (6,9 persen) mengandung boraks, 1 sampel (3,45 persen) mengandung formalin, sedangkan 22 sampel (75,8 persen) mengandung formalin dan boraks. Hanya empat sampel yang dinyatakan aman dari formalin dan borak.

Isu penggunaan formalin dan boraks tentu saja sangat meresahkan masyarakat. Kedua bahan tersebut jelas-jelas bukan termasuk kategori bahan tambahan pangan (food additives), sehingga sangat dilarang penggunaannya pada pangan apa pun. Kedua bahan tersebut dilarang penggunaannya karena bersifat racun terhadap konsumennya.

Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa timbut antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah.

Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian Injeksi formalin dengan dosis 100 gram dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 3 jam.

Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi (Winarno dan Rahayu, 1994).

Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.@

Sumber:
http://www.kompas.co.id

Sehatkah Konsumsi Mi Instan?

http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=934

Sejarah mi instan bermula di?Jepang pada Perang Dunia II. Tujuan pembuatan mi instan pada jaman itu adalah untuk memenuhi kebutuhan logistik perang. Syarat ransum perang adalah segala jenis makanan yang praktis, tahan lama, dan mudah disiapkan.
?
Cara membuat mi instan sangat mudah dan praktis, yang dibutuhkan hanyalah air panas saja. Untuk jenis mi instan dalam cup (cup noodle), hanya tinggal dituangi air panas saja, sedangkan untuk jenis mi instan biasa diperlukan perebusan dalam air mendidih untuk mematangkannya. Apa pun jenisnya, kelezatan mi instan dapat langsung dirasakan hanya dalam hitungan beberapa menit saja.

Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan?dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.

Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang?kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mi instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
?
Salah satu kelebihan dari mi instan adalah keragaman rasa yang ditawarkan dari produsen. Keragaman rasa ditimbulkan oleh jenis bumbu yang ditambahkan. Rasa mi instan konvensional yang banyak dijumpai adalah soto ayam, kari ayam, ayam bawang, dan bakso. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa bahan baku mi instan dapat didiversifikasi dari bahan selain?terigu. Bahan baku potensial lainnya yaitu jagung, umbi-umbian, dan sayur-sayuran.

Kelemahan dari konsumsi mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mi instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan?meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.
?
Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Waspada Kemasan Pembungkus Makanan Dan Minuman Beracun Mengandung Zat Berbahaya Bagi Kesehatan

http://organisasi.org/waspada-kemasan-pembungkus-makanan-dan-minuman-beracun-mengandung-zat-berbahaya-bagi-kesehatan





Sikap hati-hati dan waspada sangat dibutuhkan agar dapat menghindar dari bahaya bungkus pengemas mengandung racun. Barang yang mungkin biasa kita pakai untuk membungkus makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan dampak & efek luar biasa buruk bagi kesehatan tubuh kita. Styrofoam, kertas koran, kertas bekas, melamine beracun, daur ulang plastik bekas, plastik air minum dalam kemasan, dan lain sebagainya.


Perkembangan teknologi tidak hanya membawa kebaikan saja, namun juga keburukan. Dalam dunia kemasan atau bungkus makanan minuman terjadi perubahan yang pesat, dari yang dulunya hanya pakai daun pisang dan tanah liat, sekarang sudah bisa menggunakan plastik, kertas, beling dan lain sebagainya.


Di bawah ini merupakan beberapa macam / jenis kemasan makanan dan minuman yang harus anda waspadai karena bisa saja mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh anda :


1. Pembungkus Kertas Non Makanan


Hati-hati jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah, dan lain sebagainya. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan makanan tidak didesain khusus untuk makanan sehingga mengandung zat berbahaya seperti timbal, karbon, dan lain sebagainya. Timbal dapat mudah berpindah ke makanan jika terkena minyak dan panas yang mampu menyebabkan pucat, kelumpuhan.


Jadi bagi anda yang suka membeli gorengan, sayur-sayuran, kue, roti, dan lain-lain yang dibungkus dengan kertas bekas atau kertas bukan untuk makanan seperti kertas koran, kertas majalah, kertas prinan, dll, gunakanlah piring atas wadah lainnya yang didesain khusus untuk makanan.


2. Pembungkus Styrofoam / Stereofoam / Polystyrene


Bungkus yang umumnya berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan kotak bungkus luar makanan. Tadinya bahan ini dipakai untuk pengaman barang non makanan seperti tv, komputer, radio, dll agar tahan benturan ringan, namun pada saat ini dipakai sebagai kotak makanan. Kegunaan yang mudah, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor, tahan suhu panas dan dingin seolah membutakan kita akan dampak dan efek bagi lingkungan serta tubuh manusia.


Bahayanya yaitu jika makanan tersebut kontak langsung dengan lapisan sterofom. Lapisan sterofoam tersebut jika terkena panas dapat mencairkan banyak residu sterofom yang bisa menyebabkan endocrine disrupter akibar zat karsinogen yang beracun. Umumnya pembungkus makanan ini sudah menjadi salah satu pilihan pembungkus favorit tukang somay, tukang bubur ayam, tukang nasi, tukang nasi goreng, tukang mi tektek, tukang capcay, mie instan, dan lain sebagainya.


Selain itu bahan Styrofoam bersifat tahan lama yang tidak akan terurai secara alamiah dalam waktu puluhan atau mungkin bahkan ratusan tahun. Jika dibakar, maka racun yang menguap ke udara jika terhirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.


Sebaiknya mulai dari diri sendiri tidak menggunakan dan tidak membeli makanan mimuman yang memakai stairofoam sebagai kemasan agar tidak terkena dampak yang merugikan diri kita sendiri, orang lain dan juga lingkungan sekitar kita. Lebih baik membawa tupper ware, piring atau rantang sendiri untuk membawa makanan kesukaan kita.


3. Plastik Air Minum Dalam Kemasan / AMDK


Botol dan gelas air minum seperti aqua, vit, 2tang, dan sebagainya dengan bahan polyethylene terephthalate atau PET mengandung zat karsinogen yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia apabila terminum bersama minuman. Kemasan PET tersebut hanya aman digunakan beberapa kali saja, dengan suhu normal, tanpa dicuci-cuci, tidak kena sinar matahari.


Jika kita menggunakan botol atau gelas amdk tersebut berulang-ulang kali, maka bisa jadi racun karsinogen tersebut larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan memberikan efek yang merugikan kesehatan. Oleh sebab itu sebaiknya kita tidak memakai ulang botol dan gelas air minum kemasan dan hanya menggunakan kemasan minuman khusus untuk minuman yang aman dari zat-zat berbahaya.


4. Hasil Daur Ulang Plastik Bekas


Hati-hatilah jika anda menggunakan wadah atau pembungkus makanan dan minuman. Teliti dulu apakah benda-benda yang kontak langsung dengan makanan seperti piring, gelas, sedotan, plastik kresek, pelastik es, kertas coklat berlapis plastik, dan lain-lain dibuat dari biji platik baru atau biji plastik bekas.


Barang-barang yang terbuat dari plastik bekas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan kesehatan kita. Umumnya para pedagang kaki lima menggunakan plastik baru tapi bekas untuk mengemas makanan produksi mereka karena harganya murah, mudah dan praktis.


Mereka tidak tahu kalau plastik kresek itu dibuat dari plastik bekas baik dari tempat sampah, pelastik bekas bahan kimia, plastik beracun, ember somplak, mainan plastik beracun, plastik aqua bekas dan plastik-plastik menjijikkan lainnya yang mengandung zat berbahaya. Plastik bekas biasanya memiliki tekstur yang agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, dan sebagainya tapi tidak menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus terbuat dari bahan plastik bekas berbahaya bagi kesehatan kita.


5. Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine


Bahan melamin untuk pembuatan barang rumah tangga seperti piring, gelas, mangkuk, mug, cetok, sendok, garpu, dan sebagainya ternyata tidak semuanya aman bagi kesehatan kita dan dapat memicu kanker. Selain harga yang murah, bentuknya yang beraneka ragam, ringan dan tahan banting menjadi primadona dalam perkakas rumah tangga di masyarakat.


Jadi anda diharapkan lebih selektif dan waspada dalam membeli perangkat rumah tangga termasuk produk yang dijual di hipermarket, supermarket dan minimarket walaupun ritel tersebut termasuk modern serta melakukan pengawasan ketat terhadap barang dagangannya.


Berdasarkan uji klinis terdapat sebagian merek produk melamine di Indonesia yang mengandung racun formaldehid atau formalin. Racun tersebut adalah merupakan hasil polimerisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan residu formaldehid yang menempel pada barang-barang tersebut. Apabila residu itu ikut nimbrung masuk ke dalam perut badan kita melalui makanan dan minuman, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit lain yang sangat berbahaya.
-----
Tambahan :
  • Jika membeli suatu barang dalam kemasan, pastikan kemasan dan atau segel masih dalam keadaan baik dan belum rusak.
  • Perhatikan tanggal kadaluarsa produk tersebut yang tertera pada kemasan. Jika isinya sudah rusak atau cacat, jangan dikonsumsi.
  • Lebih baik menggunakan wadah makanan atau minuman sendiri.
  • Gunakan wadah makanan dan minuman yang bebas racun walaupun kurang praktis, mahal, berat, gampang pecah, dan sebagainya. Yang penting aman bagi kesehatan anda dan keluarga serta orang lain.

Bahaya Dibalik Kemasan Makanan

http://library.monx007.com/health/kemasanmkn/2

Article Time Stamp: 12 February 2006, 05:56:39 GMT+7

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B. Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Article Source: Monx Digital Library

Copyrighted@ Monx Digital Library, otherwise stated
Use of our service is protected by our Terms of Use




Friday, February 8, 2008

Bahaya Tersembunyi Minuman Kemasan

http://www.gayahidupsehatonline.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle
&cid=5&artid=24&PHPSESSID=2750ee84f5829b2284bf5b0410a81ce2

Oleh admin

Pada tahun 1980-an, ketika air minum dalam kemasan diperkenalkan, banyak orang, termasuk para praktisi, menertawakannya. ”Air mudah didapat di mana–mana, hanya orang bodoh yang menjualnya,” begitu komentar sebagian besar orang.

Siapa sangka air minum dalam kemasan kini menjadi salah satu barang ekonomi yang mempunyai nilai jual tinggi. Air tersebut dijual dalam berbagai kemasan dan ukuran, seperti galon, botol, dan cup.

Saat ini minuman yang paling banyak diperjualbelikan adalah dalam kemasan cup, sehingga disebut cup drink. Pada akhir tahum 1990-an, cup drink bukan hanya berisi air putih biasa, tetapi sudah menjurus ke minuman berflavor, yakni jus buah, kopi, kopi susu, teh manis, dan lain-lain.

Perkembangan industri minuman dalam kemasan cup memang sangat menjanjikan. Selain inovasi teknologi yang murah, minuman ini pada umumnya membidik pasar kelas bawah, sehingga harganya relatif murah.

Sayangnya, belum ada standardisasi mengenai cup drink. Akibatnya, minuman tersebut diproduksi sangat beragam. Karena itu, tingkat keamanan dan nilai fungsionalnya perlu dicermati lebih dalam.

Selama ini, satu-satunya standar mengenai cup drink adalah standar air minum dalam kemasan yang mengacu pada SNI 01-3553–1996. Sementara produk-produk cup drink lainnya belum mempunyai standar yang pasti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli cup drink adalah kondisi kemasan, pelabelan, nilai gizi, dan komponen ingridiennya.

Indikator Aman dan Sehat
Salah satu indikator untuk melihat keamanan cup drink adalah kondisi kemasan dan cara penyimpanannya. Saat ini terdapat banyak sekali variasi kemasan cup drink.

Sebagian besar menggunakan bahan dasar plastik, tetapi ada pula yang berbahan dasar gelas. Dalam pemilihan cup drink, hendaknya pilih yang tidak mengalami kerusakan fisik, seperti bocor (sekecil apa pun) dan penyok.

Kemasan yang mengalami kerusakan fisik memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroba patogen yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Kondisi penyimpanan cup drink juga harus mendapat perhatian. Sebagian cup drink kini dikemas dengan plastik gelap dengan tujuan untuk memblokir cahaya dan panas matahari dari luar, agar tidak merusak komponen kimia yang ada di dalam minuman.

Sebaiknya jangan membeli cup drink yang disimpan di bawah terik matahari karena dapat merusak komponen kimia yang terdapat di dalamnya, apalagi jika kemasannya terbuat dari plastik. Kemasan plastik yang umumnya digunakan berupa polyetilen (PE), polypropilen (PP), dan polyvinylchloride (PVC). Kemasan tersebut merupakan polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang umumnya tidak tahan terhadap suhu tinggi.

Penggunaan plastik sebagai pengemas makanan, terutama makanan yang masih panas, sangat berbahaya karena komponen polimer dari plastik akan mudah terurai menjadi monomer yang dapat bermigrasi ke dalam makanan dan menimbulkan dioksin bagi yang mengonsumsinya. Dioksin merupakan suatu zat beracun yang dapat menyebabkan kanker dan mengurangi sistem kekebalan tubuh.

Iming-Iming Zat Gizi
Saat ini beberapa jenis cup drink difortifikasi dengan berbagai mineral dan vitamin, dengan tujuan untuk memperbaiki komposisi gizi dan sekaligus menjadi daya tarik bagi konsumen. Iming-iming fortifikasi zat gizi cukup ampuh untuk menjadi daya tarik bagi sebagian masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya gizi bagi kesehatan. Bacalah label secara seksama sebelum memutuskan untuk membeli jenis cup drink tertentu, agar tidak terkecoh.

Zat gizi yang paling banyak ditambahkan ke dalam minuman adalah vitamin C. Pada suhu kamar, kerusakan vitamin C dalam minuman kemasan dapat mencapai 70 persen setelah 10 minggu penyimpanan, sedangkan penyimpanan dalam lemari pendingin hanya menyebabkan kerusakan sebesar 10 persen. Karena itu, jangan membeli cup drink di sembarang tempat. Belilah dari kios atau toko yang memiliki fasilitas pendingin yang memadai.

Pelabelan merupakan indikator lain yang tidak boleh luput dari perhatian. Selama ini pelabelan kurang mendapat perhatian produsen makanan ataupun minuman dalam kemasan, termasuk cup drink. Padahal, label merupakan salah satu unsur penting dalam memberikan rasa aman bagi konsumen.

Orang-orang yang menderita hipertensi sebaiknya memilih produk yang rendah natrium (sodium). Penderita diabetes melitus hendaknya memilih produk yang rendah gula, khususnya gula pasir, glukosa, fruktosa, dan madu.
Beberapa produk bahkan memberi peringatan bagi orang yang alergi terhadap bahan kimia tertentu. Tulisan ”fenilketonurik: mengandung fenilalanin” merupakan peringatan kepada penderita fenilketonuria, agar tidak mengonsumsi produk tersebut karena mengandung fenilalanin yang berasal dari pemanis aspartam.

Walaupun kasus fenilketonuria (ketidakmampuan tubuh dalam metabolisme fenilalanin) merupakan kasus yang sangat langka di dunia, peraturan mengharuskan pencantuman peringatan tersebut pada setiap produk yang menggunakan aspartam sebagai bahan pemanis. Belum ada data tentang kasus fenilketonuria di Indonesia.

Selain itu, pada label hendaknya juga diperhatikan masalah tanggal kedaluwarsa. Produk yang baik adalah produk yang memiliki waktu kedaluwarsa yang cukup panjang (sebaiknya lebih dari enam bulan).

Faktor lain yang juga harus diperhatikan adalah nama dan alamat perusahaan yang memproduksi produk, dengan tujuan untuk memudahkan klaim jika terjadi sesuatu pada produk tersebut.

Legalitas Produk
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah legalitas suatu produk, yaitu dapat dilihat dari nomor pendaftaran pada Departemen Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nomor tersebut berupa nomor MD (untuk makanan dalam negeri) atau ML (untuk makanan luar negeri/impor). Beberapa produk hasil industri kecil biasanya hanya mencantumkan nomor SP (sertifikat penyuluhan) atau IRT (industri rumah tangga).

Selama ini banyak konsumen yang tidak menyadari keberadaan beberapa produk yang belum terdaftar dan tidak memiliki identitas perusahaan yang jelas. Produk semacam itu jangan dibeli karena bisa merugikan kesehatan, terutama akibat belum diujinya keamanan produk tersebut oleh pihak yang berwenang.

Label gizi merupakan faktor lain yang perlu diperhatikan dan sebaiknya dicantumkan oleh produsen. Dari label gizi, konsumen dapat mengetahui berapa jumlah zat gizi yang telah diasup ketika mengonsumsi suatu produk.

Di Indonesia, label gizi jarang mendapat perhatian secara khusus. Meskipun sudah memiliki aturan yang jelas, masih banyak produk yang belum mencantumkan komposisi nilai gizinya. Padahal, dari label gizi inilah suatu produk dapat dinilai kualitasnya.

Bahaya kemasan Plastik Terhadap Kesehatan

http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3814&Itemid=710

07-03-2007
Pengunaan plastik sedemikian meluasnya bahkan karena sangat tinggi tingkat ketergantungan padanya sehingga hampir-hampir sudah tak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita, tak terkecuali untuk kemasan makanan.
Tidak heran karena plastik merupakan bahan pembungkus makanan yang murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Tetapi di balik itu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya.

Narasumber IPTEK VOICE edisi hari ini Dr. Agus Haryono dari Pusat Penelititan Kimia (LIPI), mengatakan setiap hari ketergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahayanya kurang disadari oleh masyarakat. Sesungguhnya penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan tidak perlu ditakutkan, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan benar. Penjelasan ini disampaikan oleh narasumber saat siaran IPTEK VOICE, hari Selasa, tanggal 6 Maret 2007 langsung dari studio mini Kementerian Negara Riset dan Teknologi pada frekuensi 105.0 FM (RRI Pro 2 FM Jakarta).

Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. Karena karakteristik peruntukannya maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda. Plastik untuk kemasan bahan makanan seharusnya dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga lebih aman pada suhu tertentu dan lemak/minyak.

Pada plastik untuk kegunaan lainnya, misalnya plastik keresek, hindari pemakainnya dari makanan berminyak dan suhu panas, karena zat-zat adiktif dalam plastik mudah terurai dalam lemak dan panas, apabila terkontaminasi dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, secara akumulaitf pada binatang percobaan dapat mengakitbatkan penyakit kanker, perubahan hormon dan menyebabkan kelahiran berjenis kelamin ganda.

Hal ini tentu, dikhawatirkan dapat berdampak buruk juga bagi kesehatan manusia. "Karena tidak semua produk kemasan plastik tercantum SNI, maka lebih baik tidak memasukkan makanan panas dan belemak/berminyak ke dalamnya." imbuh Agus. Lalu bagaimana dengan botol susu untuk balita? "Setelah botol direbus, dinginkan. Buatlah adukan susu panas di gelas kaca, setelah hangat, baru masukkan ke botol." jelas Agus Selain itu, banyaknya plastik dengan jenis melamin untuk wadah makanan yang dijual di pasar dengan bentuk dan motif menarik serta harga murah membuat masyarakat tertarik untuk membeli tanpa memperhatikan keaslian produk.

"Cara yang paling mudah untuk mengetahui keasliannya yaitu dengan merebus plastik tempat wadah makanan dalam air panas selama satu jam, apabila terjadi perubahan bentuk atau pecah, maka dapat diindikasikan melamin tersebut palsu. Melamin palsu terbuat dari bahan yang berbahaya seperti, formalin, urea dan bahan berbahaya lainnya." ungkap Agus Haryono .

Selain itu, untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami. Plastik yang demikian, terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam pati tanaman misalnya tapioka, jagung. Namun penggunaan plastik ini mengalami kendala yaitu harga yang jauh lebih mahal dari plastik biasanya.

"Kalau masyarakat sudah terdidik dan memperhatikan kesehatan, maka produsen akan mengikuti." yakin Agus. Di Indonesia belum diterapkan standar penggunaan plastik, masih sebatas himbauan. Berbeda dengan negara maju lainnya misalnya Jepang, telah diterapkan standar penggunaan plastik dan sanksi terhadap pelanggaran penggunaan plastik. "Plastik bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat." ujar Agus untuk mengakhiri diskusi

http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=1657