Wednesday, March 21, 2012

Daydreaming Is Good for the Mind

http://www.livescience.com/19128-wandering-mind-working-memory.html
by Jennifer Welsh 
People with more working memory can stay on task, even when thinking about other things. 



Catch yourself daydreaming while washing the dishes again? If this happens often you probably have a pretty capable working memory, new research suggests.

This mind wandering, it seems, actually gives your working memory a workout. Working memory is the mental work space that allows the brain to juggle multiple thoughts simultaneously. The more working memory a person has, the more daydreaming they can do without forgetting the task at hand.

"Our results suggest that the sorts of planning that people do quite often in daily life — when they're on the bus, when they're cycling to work, when they're in the shower — are probably supported by working memory," study researcher Jonathan Smallwood, of the Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Science, said in a statement. "Their brains are trying to allocate resources to the most pressing problems."

Wandering brain
Researchers studied groups of people from the University of Wisconsin-Madison community, ranging in age from 18 to 65. The first group was asked to perform simple tasks, like pressing a button every time they took a breath or clicking in response to a letter popping up on a computer screen; these tasks were so easy that their minds were likely to wander, the researchers figured. [6 Fun Ways to Sharpen Your Memory]


The researchers checked in periodically, asking the participants if their minds were on task or wandering. When the task was over, they measured each participant's working memory capacity by having them remember letters while doing math equations. Though all participants performed well on the task, the researchers noticed that the individuals who indicated their minds had wandered more than others also scored higher on the working memory test.


"What this study seems to suggest is that, when circumstances for the task aren't very difficult, people who have additional working memory resources deploy them to think about things other than what they're doing," Smallwood said.


Missing moments
When our minds run out of working memory, these off-topic thoughts can take the main stage without us consciously meaning them to; for instance, arriving at home with no recollection of the actual trip, or suddenly realizing that they've turned several pages in a book without comprehending any of the words.


"It's almost like your attention was so absorbed in the mind wandering that there wasn't any left over to remember your goal to read," study researcher Daniel Levinson, a graduate student at the University of Wisconsin-Madison's Center for Investigating Healthy Minds, a part of the Waisman Center for Brain Imaging and Behavior, said in a statement.


People with overall higher working memory were better able to stay focused when the task at hand required it. Those who had low working memory often had their thoughts drift away from the task, and did less well at it.


The findings add to past research suggesting these mind drifts can be positive moments. For instance, daydreaming has often been associated with creativity — researchers think that our most creative and inventive moments come when daydreaming. It's likely that themost intelligent among us also have high levels of working memory, Levinson noted.


The study was published March 14 in the journal Psychological Science.
You can follow LiveScience staff writer Jennifer Welsh on Twitter @microbelover. Follow LiveScience for the latest in science news and discoveries on Twitter @livescience and onFacebook

More evidence that daily aspirin dose cuts cancer risk

http://www.newscientist.com/blogs/shortsharpscience/2012/03/sara-reardon-reporter-aspirin.html
12:53 21 March 2012 
Sara Reardon, reporter 


81700842.jpg 
(Image: Daryl Solomon/Getty Images) 



Aspirin just keeps looking better and better as an anti-cancer drug. Two papers published inThe Lancet this week by Peter Rothwell of Oxford University find that the drug not only lowers older people's chance of developing cancer, but also slows the spread of cancer in patients who already have the disease.
The papers add to a growing body of literature on the drug's cancer-fighting ability. Wereported last year that patients at high risk for colorectal cancer who took aspirin for two years had a 63 per cent reduction in developing cancer. John Burn of Newcastle University, UK, who led last year's study, speculated that aspirin might play a role in blocking inflammation and weakening the cancer's ability to spread - the new study suggests it may be aspirin's effects on platelets in the blood that slows the spread of cancer.
Rothwell's group found that middle-aged people who took aspirin daily for just three years had about a 25 per cent lower rate of developing cancer. Aspirin seems to be good for people who already have cancer as well, the group reports: cancer patients who took the drug daily for three years had a 15 per cent lower chance of dying from the disease; after five years, these patients were 37 per cent less likely to die than patients who were not on aspirin.
A second Lancet paper published this week by Rothwell's group found that the "wonder drug" could also prevent existing cancer from spreading to other organs. Cancer patients who took daily aspirin for 6.5 years had almost half the chance of their cancer spreading as those who weren't taking the drug.
It's not quite a miracle cure and shouldn't be prescribed to everyone, researchers warn, since it can damage the gut and cause intestinal bleeding. But researchers are trying to blunt those effects; a study earlier this month found that adding nitric oxide and hydrogen sulphide gases to aspirin increased its potency and helped it better target cancer cells while leaving normal gut cells alone.

Journal references: The Lancet, DOI: 10.1016/S0140- 6736(11)61720-0 and 10.1016/S0140-6736(12)60209-8




Sunday, March 18, 2012

Berlama-lama di Ruangan Ber-AC, Efek Buruk Mengintai

http://jaringnews.com/hidup-sehat/umum/11890/berlama-lama-di-ruangan-ber-ac-efek-buruk-mengintai
Minggu, 18 Maret 2012 16:30 WIB 
Aliza Marcella 


Ilustrasi 



INDIA, Jaringnews.com - Hampir semua tempat saat ini dilengkapi dengan penyejuk udara alias air conditioner (AC). Tanpa disadari, Anda telah menghabiskan banyak waktu di ruangan ber-AC, entah itu di kantor, mobil, pusat perbelanjaan, atau mungkin di kamar tidur.

Jangan salah, efek buruk menguntit Anda yang berlama-lama di ruangan ber-AC. Paparan dingin AC dapat memicu kerusakan jangka panjang pada kulit dan rambut Anda. Pasalnya, AC menyerap kelembaban di dalam ruangan.

"AC dapat menarik kelembaban dari kulit dan mengakibatkan kulit menjadi kering. Jika tidak dilindungi dengan pelembab, maka dengan mudah kulit Anda akan menjadi rusak. Kekeringan terus menerus dapat mempengaruhi lapisan dalam kulit," ucap Dr Rajan TD, spesialis kulit dan kecantikan, seperti dilansir Times of India.

Ketika kulit kering, rasa gatal akan mudah muncul. AC semakin memperburuk gangguan kulit yang diderita seseorang. AC menyerap air dari udara di ruangan yang berpengaruh pada lapisan kulit lapisan luar alias epidermis. Hilangnya air dan kekurangan air pengganti dari jaringan kulit dapat menyebabkan kulit mengelupas, kering, dan pecah-pecah.

Air sendiri diperlukan untuk menjaga kelancaran aliran darah. Air juga berguna untuk menjaga elastisitas pada kulit. Ketika kelembapan berkurang, kulit dapat menjadi kusam dan mempercepat keriput.

Efek yang lebih buruk terjadi pada orang yang sering melakukan beraktivitas di luar ruangan lalu masuk ke ruang ber-AC tanpa pelindung kulit. Perubahan suhu yang ekstrem dapat memicu kerusakan kulit cukup serius. Efek bahaya dari AC makin besar ketika dikombinasikan dengan pengaruh polusi, perubahan cuaca ekstrem, pola makan yang buruk, serta gaya hidup yang tidak sehat.

Tak ingin efek buruk tersebut terjadi pada Anda? Ikuti tips berikut ini.

1. Minimalisir paparan AC. Jika sulit untuk tidak menyalakan AC di kantor, cobalah untuk tidak menggunakannya di rumah.

2. Batasi penggunaan sabun ke daerah kulit yang rentan terhadap kekeringan. "Gunakan lotion untuk melembabkan kulit. Oleaskan pada wajah, leher, tangan, siku, dan lutut," ujar Dr Kshama Vibhakar, konsultan ahli kulit.

3. Anda dapat menggunakan krim setelah menggunakan lotion sebagai minyak untuk membantu mempertahankan kelembaban kulit.

4. Minum banyak air untuk menjaga kulit dari dehidrasi, meski berada di ruangan berpendingin. Jangan menunggu sampai kulit merasa haus. Air dapat dengan mudah diserap tubuh. Untuk itu, Anda tidak boleh lupa minum demi menjaga kelembaban kulit.

5. Tempatkan semangkuk air di dekat Anda bila berada di ruangan ber-AC, karena AC dapat mengimbangi kelembaban dari ruangan. Menaruh air dalam mangkuk merupakan cara sederhana untuk mengurangi efek kulit kering ketika berada di ruangan ber-AC.
(Aml / Nky)

Jangan Biarkan Anak Anda Bawa Tas Berat

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/03/18/85399/Jangan-Biarkan-Anak-Anda-Bawa-Tas-Berat/11
Lifestyle + / Minggu, 18 Maret 2012 11:46 WIB


Metrotvnews.com, London: Sebuah studi menyimpulkan, anak-anak dengan tas sekolah yang berat menghadapi risiko lebih besar untuk menderita nyeri punggung. 

Satu tim peneliti Spanyol melaporkan kaitan tersebut ditemukan pada lebih dari 1.400 anak sekolah berusia antara 12 tahun dan 17 tahun di Galicia Utara, Spanyol. Demikian laporan jurnal Inggris, Archives of Disease in Childhood. 

Semua murid tersebut dipecah menjadi empat kelompok dengan dasar berat tas mereka, demikian laporanXinhua, Ahad (18/3). 

Siswa yang berada di kelompok dengan tas paling berat memiliki risiko 50 persen lebih tinggi untuk menderita nyeri punggung, dan risiko 42 persen lebih tinggi untuk menderita patologi punggung, dibandingkan dengan kelompok dengan tas paling ringan. 

Patologi punggung umum pada murid adalah scoliosis, yaitu lengkungan tidak normal pada tulang belakang. 

"Hasil yang diperoleh memiliki dampak kuat," kata penulis bersama studi itu, Profesor Alberto Ruano, dari University of Santiago de Compostel di Spanyol di dalam jurnal tersebut. 

"Kami sangat mendorong masyarakat pendidikan dan medis agar mulai memberi penjelasan kepada para orang tua dan anak sekolah mengenai risiko yang ditimbulkan oleh tas sekolah yang berat dan kenyataan bahwa risiko ini dapat dengan mudah dikurangi," kata Ruano lebih lanjut.(MI/RIZ) 



http://adc.bmj.com/content/early/2012/02/24/archdischild-2011-301253.short?g=w_adc_ahead_tab 

Short Research Report: School children's backpacks, back pain and back pathologies

Makan Nasi Penyebab Diabetes?

http://kesehatan.liputan6.com/read/382461/makan-nasi-penyebab-diabetes





17/03/2012 16:55 | Penelitian

Liputan6.com, Washington: Para peneliti meyakini mereka mungkin telah menemukan kaitan antara konsumsi beras putih dan meningkatnya risiko terkena diabetes Tipe 2. Para pakar di Amerika Serikat dari Universitas Harvard mengkaji empat penelitian yang melibatkan 350.000 orang dari negara-negara Asia dan Barat.

Hasilnya menunjukkan mereka yang berasal dari negara-negara Asia, yang cenderung lebih banyak mengkonsumsi nasi putih, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut. Para peneliti mengatakan dibutuhkan lebih banyak data untuk menguatkan temuan yang telah dimuat di jurnal British Medical itu.

Penelitian itu tidak menjelaskan jenis padi yang dimakan atau cara memasaknya, apakah butir beras panjang atau pendek, ataukah cara masaknya ditanak atau di goreng. Semua ini akan berperan dalam menentukan kadar gula dalam darah akibat kandungan karbohidrat dalam nasi atau disebut glycaemic indeks makanan.

Kritik lain adalah apa yang terjadi pada kebanyakan masyarakat Asia tidak bisa diproyeksikan begitu saja pada masyarakat Barat. Harus ada penelitian khusus tentang orang-orang Barat sendiri terkait konsumsi makanan.

Dalam penelitian itu juga diketahui setiap empat dari 20 kasus diabetes yang benar-benar terkait dengan jumlah konsumsi nasi yang berlebih. Karenan itu para pengritik penelitian itu mengatakan tidak ada bukti hubungan sebab akibat antara konsumsi nasi dengan diabetes.(BBC/ADO)

Friday, March 9, 2012

Enam Makanan Nikmat Namun Beracun Jika tak Diolah dengan Baik

http://jaringnews.com/hidup-sehat/umum/11367/enam-makanan-nikmat-namun-beracun-jika-tak-diolah-dengan-baik
Jumat, 9 Maret 2012 19:49 WIB
Aliza Marcella


Ilustrasi


JAKARTA, Jaringnews.com - Sejumlah makanan berpotensi menyimpan racun yang dapat membahayakan tubuh. Namun tenang, makanan yang nikmat hanya berubah menjadi bahaya jika pengolahannya tidak dilakukan dengan baik.

Tiram dan kerang misalnya. Makanan ini terkenal lezat dan ampuh menghalau racun. Namun, apabila tiram dan kentang ditangkap di perairan tercemar, risiko terkontaminasi racun justru tinggi. Jika salah olah, dipastikan akan bereaksi di dalam tubuh, seperti muntah, demam, dan diare.

Selain tiram dan kerang, apa saja makanan yang dapat meracuni tubuh jika dikonsumsi tanpa memperhatikan kondisi dan pengolahan yang baik? Yuk, intip ulasannya.

1. Telur
Seperti makanan lain, telur juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu membeli telur dari toko yang bersih dan tepercaya. Setelah mencuci permukaan telur dengan air bersih, dinginkan segera. Lalu masaklah telur sampai matang sebelum memakannya. Bagi orang yang terbiasa mengkonsumsi telur mentah atau setengah matang, mereka harus waspada karena infeksi bakteri dapat memicu terjadinya tanda keracunan parah.

2. Tuna
Ikan jenis ini rentan terkontaminasi dengan Scombrotoxin, yang dapat menyebabkan kram dan sakit kepala. Pastikan untuk menyimpan tuna di tempat dingin. Jika perlu, simpan pada permukaan es. Area penyimpanan yang terlalu panas akan merangsang pelepasan racun yang sulit dalam proses memasak. Hindari makan ikan tuna yang kurang matang tanpa mengetahui kondisi penyimpanan sebelum pengolahan.

3. Tiram
Tiram dan kerang jenis lainnya dikenal sebagai makanan yang paling berpotensi untuk menghalau racun. Tetapi apabila tiram dan kerang-kerang tersebut tertangkap di perairan yang tercemar, risiko terkontaminasi racun sangatlah tinggi. Dan ketika masuk ke dalam tubuh, bisa menyebabkan reaksi seperti muntah, demam, dan diare. Jadi, hati-hatilah saat membeli tiram atau kerang.

4. Kentang
Kentang mengandung toksin alami, yaitu solanin dan chaconine. Racun ini biasanya terkandung dalam kentang hijau, toge, dan telah rusak secara fisik atau lapuk. Terkonsentrasi di daerah yang hijau, pada kulit, atau daerah di bawah kulit. Karena itu, hindari mengkonsumsi kentang yang masih muda atau kehijauan.

5. Keju
Keju paling rentan terkontaminasi bakteri seperti Listeria Samonellaor. Dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil yang memakannya. Itulah mengapa wanita hamil disarankan untuk menghindari konsumsi keju yang dibeli di pasar. Dan bagi mereka penggemar keju, biasakan membeli keju bermerek di supermarket yang disegel dan memiliki tanggal kadaluwarsa.

6. Beri
Buah beri rentan terkontaminasi bakteri Cyclospora yang dapat menyebabkan kram, dehidrasi dan diare. Itulah mengapa ada beberapa orang yang alergi terhadap buah-buahan seperti stroberi, rasberry, dan blackberry.

Wednesday, March 7, 2012

Khasiat Kontrasepsi Bisa Rusak Gara-gara Kesalahan Ini

http://health.detik.com/read/2012/03/07/185449/1860745/763/khasiat-kontrasepsi-bisa-rusak-gara-gara-kesalahan-ini?l1101755
Rabu, 07/03/2012 18:54 WIB
Putro Agus Harnowo - detikHealth


img


Jakarta, Apa yang terjadi ketika lupa mengkonsumsi pil KB atau memakai kondom yang sudah kadaluarsa. Berikut adalah kesalahan-kesalahan umum yang sering dijumpai ketika menggunakan alat kontrasepsi.

Meskipun tak pernah lupa meminum pil KB, selalu menyediakan stok kondom, atau melihat kalender untuk melihat masa subur, bukan berarti sudah aman dari kehamilan yang tak direncanakan. Hanya dengan melakukan sedikit kesalahan, sangat mudah untuk mengurangi efektifitas alat kontrasepsi tanpa disadari. Dan kelalaian ini sangat umum ditemui.

1. Lupa minum pil
Apa yang terjadi jika lupa meminum pil? Meminum dua pil di hari berikutnya dapat membantu mencegah kehamilan, tetapi bisa mengganggu kenyamanan perut.

"JIka lupa meminum pil kontrasepsi, hanya satu pil saja yang lupa diminum dapat meningkatkan risiko hamil. Itu karena pil KB tidak terkandung dalam tubuh untuk waktu yang lama. Jadi sebaiknya menentukan sendiri pengingat harian. Sebaiknya pil KB diminum setiap hari untuk mencegah ovulasi dan meminumnya pada waktu yang sama setiap hari akan mendapatkan efek yang optimal," kata D. Michael Armstrong, MD, profesor klinis di departemen obstetri dan ginekologi di University of North Carolina School of Medicine di Chapel Hill seperti dilansir everydayhealth.com, Rabu (6/3/2012).

Jika tidak meminum pil dan berhubungan seks, pertimbangkanlah mengenakan kontrasepsi darurat yang dibeli di toko obat. Bisa juga memasang alat kontrasepsi intrauterine device (IUD). Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga lima hari setelah berhubungan seks, tapi paling efektif jika diminum dalam waktu 24 jam saat berhubungan seks.

2. Berhubungan seks tanpa metode cadangan setelah baru mengkonsumsi pil KB
Jika baru saja selesai haid dan berada dalam lima hari pertama dari siklus baru, kombinasi pil kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progestin bisa digunakan tanpa harus menggunakan metode cadangan. Namun, jika mulai meminum pil KB di tengah-tengah siklus bulanan, harus menggunakan kondom selama setidaknya tujuh hari untuk memastikan tidak hamil. Pil progestin harus ditambahi dengan metode cadangan untuk dua hari pertama.

3. Kondom kedaluwarsa atau rusak
Kondom memiliki tanggal kadaluwarsa, jadi selalu periksalah setiap kali menggunakannya. Kondom juga tidak efektif dalam suhu panas yang ekstrim, maka kondom sebaiknya jangan disimpan di dalam dompet.

4. Menyimpan pil KB di tempat yang salah
Pil KB cukup kuat dan tidak perlu terlalu khawatir di mana akan menyimpannya. Yang paling penting adalah menyimpannya di tempat yang mudah diingat. Simpanlah pil KB di kotak obat atau di tempat penyimpanan sikat gigi, jangan simpan di dompet.

Beberapa alat kontrasepsi dalam bentuk cincin vagina harus disimpan pada suhu kamar atau dalam lemari es. Pada suhu kamar, cincin dapat bertahan sekitar tiga atau empat bulan. Tetapi jika menyimpan dalam lemari es pada suhu -3 sampai 3 derajat Celcius, cincin dapat bertahan sampai tanggal kadaluwarsa seperti yang tertera pada kemasan. Jika lupa menyimpannya di dalam mobil atau di tempat lain yang hangat, sebaiknya segera dibuang.

5. Menjalani pengobatan yang menurunkan efektivitas pil KB
Beberapa obat berinteraksi negatif dengan pil kontrasepsi. Jika sedang meminum obat-obat ini, ada baiknya menggunakan kontrasepsi cadangan untuk sementara. Obat antibiotik rifampisin, obat untuk infeksi ragi, obat untuk mengobati HIV, obat tertentu untuk mengobati kejang, atau tanaman Hypericum perforatum untuk mengatasi depresi dapat menurunkan efektivitas pil KB.

6. Mengandalkan metode penarikan dan menghitung masa subur
Untuk menghindari kehamilan, para pria seringkali menarik penisnya dari vagina sebelum ejakulasi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa empat dari 100 wanita akan tetap hamil. Itu karena sperma tidak harus dikeluarkan di dalam vagina dan hanya dibutuhkan satu sperma untuk hamil. Jika metode penarikan tidak dilakukan dengan benar, risiko kehamilan naik menjadi 27 persen.

Mencari tahu masa subur wanita dapat dilakukan untuk menemukan saat yang tepat dalam berhubungan seks. Metode ini efektif bila wanita berovulasi secara teratur dan dapat melacak kesuburannya dengan benar. Namun, jika tidak berovulasi secara teratur, akan sulit untuk menemukan saat yang tepat untuk menghindari kehamilan. Jika wanita tidak melacak tanda-tanda kesuburannya dengan benar, mereka memiliki kemungkinan 24 persen hamil.

Monday, March 5, 2012

10 Penyebab Komplikasi Kehamilan

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/10-Penyebab-Komplikasi-Kehamilan



Foto: Getty Images
Setiap tahun diperkirakan sekitar 500 ribu wanita meninggal akibat kasus-kasus yang berkaitan dengan kehamilan. Bahkan diperkirakan lebih dari 60 juta wanita di dunia menderita akibat berbagai komplikasi selama kehamilan. Sekitar 30 persen di antaranya menanggung infeksi dan luka akibat komplikasi tadi sepanjang sisa hidup mereka. Karenanya kehamilan harus direncanakan dengan matang agar nyawa Sang Ibu dan buah hati selamat.
Pentingnya Perencanaan
Sejak awal pasangan suami istri mestinya memutuskan mereka akan mempunyai anak berapa. Di negara-negara berkembang, sudah menjadi pemandangan lazim kalau kita melihat ibu-ibu yang sudah hamil lagi padahal ia masih menggendong bocah kecil atau malah menyusui bayinya. Perencanaan yang baik memungkinkan ibu mengatur jarak ideal antara kehamilan yang satu dengan kehamilan berikutnya, meringankan tugas Si Ibu, sekaligus memungkinkan tubuhnya pulih kembali usai melahirkan.
Diet Sehat
Selain mencukupi zat-zat makanan yang nanti dibutuhkan janinnya sepanjang kehamilan, sebelum hamil, seorang calon ibu membutuhkan paling tidak empat bulan untuk meminimalkan efek negatif zat-zat kimia berbahaya.
Risiko janin terkena spina bifida (kelainan sambungan jaringan-jaringan saraf) akan berkurang secara signifikan bila Si Ibu cukup mengonsumsi asam folat. Pasalnya, tabung saraf akan menutup pada hari ke 24 sampai ke 28 setelah konsepsi. Di saat itu biasanya yang bersangkutan belum menyadari kalau dirinya hamil. Itulah mengapa konsumsi asam folat sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelumnya ketika wanita merencanakan punya momongan.
Zat besi juga sangat penting. Selama kehamilan, calon ibu membutuhkan zat besi dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Kalau kebutuhan zat besi ini tidak tercukupi, Si Calon Ibu akan mengalami anemia atau rendahnya kadar zat besi dalam darahnya. Kondisi ini diperburuk oleh frekuensi kehamilan yang membuat tubuh Si Ibu tidak sempat pulih.
Sumber pangan yang banyak mengandung asam folat dan zat besi adalah hati, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan yang dikeringkan, dan sereal yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral. Zat besi akan semakin mudah diserap tubuh bila tersedia cukup Vitamin C yang berasal dari buah-buahan segar.
Konsumsi makanan ibu hamil harus terdiri dari buah-buahan, sayur-mayur (terutama yang berwarna hijau tua, orange , atau merah), kacang-kacangan (buncis, kacang kedelai, kacang panjang), sereal (terigu, jagung, havermut , gandum, terutama yang sudah diperkaya dengan zat-zat penting), sumber pangan hewani (ikan, ayam, sapi, keju dan susu, terutama susu skim).
Asupan lemak, gula olahan dan garam sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Selain itu, ibu hamil harus minum banyak air putih dan wajib menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein maupun zat-zat aditif lainnya seperti pewarna maupun perasa atau aroma buatan. Substansi yang tidak termasuk dalam bahan pangan seperti bahan pengembang dan zat lilin dapat menyebabkan malnutrisi dan keracunan juga harus dihindari.
Infeksi
Infeksi pada kandung kemih, serviks (mulut rahim) ataupun infeksi pada sistem pencernaan dapat memburuk kondisi selama kehamilan dan meningkatkan risiko mengalami persalian prematur dan preeklampsia. Jadi, jauh lebih baik mengobati infeksi apa pun sebelum hamil hingga saat hamil tubuh benar-benar dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan Prenatal
Kunjungan teratur ke dokter kandungan dan kebidanan sepanjang kehamilan terbukti mampu mengurangi risiko kematian. Kalaupun tidak memungkinkan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan, setidaknya periksakan kehamilan ke bidan.
Pemeriksaan rutin ke tenaga medis dapat memantau kondisi kehamilan tersebut apakah memerlukan penanganan khusus atau tidak. Di antaranya kehamilan kembar, tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau ginjal dan diabetes. Di banyak negara, ibu hamil mendapat vaksin tetanus toksoid guna mencegah tetanus pada bayi baru lahir. Ketika usia kehamilan mencapai 26-28 minggu biasanya akan dilakukan pemeriksaan terhadap ada tidaknya Streptokokus B. Kalau bakteri ini ada di usus besar bukan tidak mungkin nantinya akan menginfeksi bayi saat dilahirkan.
Ibu hamil juga wajib menyampaikan riwayat medisnya maupun keluhan yang dirasakannya kepada dokter yang menangani kehamilannya. Cermati pula situasi darurat bagi wanita hamil, yakni perdarahan melalui vagina, wajah tiba-tiba bengkak, rasa sakit yang hebat dan terus-menerus di kepala atau tangan, penglihatan yang tiba-tiba berkabut, rasa sakit yang luar biasa di daerah perut, muntah terus-menerus, menggigil akibat demam, frekuensi atau intensitas gerak janin mendadak berubah, membanjirnya cairan lewat vagina, rasa perih atau tak tuntas saat buang air kecil.
Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang (termasuk rokok) meningkatkan risiko bayi mengalami retardasi atau keterbelakangan mental, dengan cacat fisik ataupun gangguan perilaku.
Ada banyak kasus di mana ibu hamil yang kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang melahirkan bayi dengan sindrom menarik diri. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa 1 seloki kecil anggur bila diminum sesekali selama kehamilan tidak akan membahayakan janin. Namun para dokter biasanya akan menganjurkan para ibu hamil untuk total meninggalkan hal-hal tadi selama hamil. Calon ibu juga sebaiknya benar-benar menjaga diri untuk tidak menjadi perokok pasif.
Obat-obatan
Sebaiknya tidak minum obat apa pun bila memang tidak ada indikasi medis. Bahkan beberapa suplemen vitamin pun bisa membahayakan bila dikonsumsi sembarangan. Vitamin A yang berlebih, contohnya, bisa memicu terjadinya malformasi alias kelainan pembentukan organ atau kecacatan.
Atur Berat Badan
Ibu hamil disarankan menghindari perubahan BB (berat badan) yang ekstrem. Bayi baru lahir dengan berat rendah (kurang dari 2,5 kg) memiliki risiko kematian 40 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir dengan berat rata-rata atau normal. Idealnya, berat badan baru mengalami peningkatan di trimester kedua.
Ini berarti Si Ibu Hamil makan dengan kuantitas yang tidak berlebih. Penambahan berat ini memang sesuai dengan meningkatnya kebutuhan organ-organ tubuh. Penambahan berat badan yang ideal adalah 9-12 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan ibu hamil yang berbadan kurus dianjurkan mengupayakan penambahan BB sebanyak 12-15 kg. Sebaliknya, ibu-ibu dengan BB berlebih sebelum kehamilan sebaiknya membatasi kenaikan BB hanya sekitar 7-9 kg saja.
Perhatikan Kebersihan
Ibu hamil tentu tetap wajib mandi 2 kali sehari. Akan tetapi penggunaan cairan pembasuh vagina tidak direkomendasikan. Begitu juga kontak langsung dengan mereka yang menderita infeksi akibat virus, seperti cacar air, harus dihindari. Untuk mencegah toksoplasmosis, hindari makan makanan mentah atau yang tidak dimasak sempurna. Hindari pula bersentuhan dengan bulu dan kotoran kucing.
Jangan abaikan pula aturan-aturan dasar seputar kebersihan, di antaranya mencuci tangan dan bahan-bahan makanan yang hendak diolah. Hubungan intim pada dasarnya tak jadi masalah. Asalkan jangan dilakukan di minggu-minggu terakhir kehamilan karena bisa memicu terjadinya perdarahan, kontraksi, ataupun lahir sebelum waktunya.
Zat-zat Kimia Berbahaya
Ibu hamil harus menghidari paparan langsung dan atau berlebih dari sinar X, zat-zat kimia berbahaya dan faktor-faktor yang berisiko dari lingkungan. Penggunaan aerosol dan zat-zat kimia dalam rumah tangga juga sebaiknya dibatasi. Suhu yang teramat tinggi dan latihan berlebih juga harus dihindari.
Begitu pula dengan berdiri terlalu lama ataupun melakukan pekerjaan yang menyita banyak tenaga. Saat berkendara, sabuk pengaman tetap wajib dikenakan tapi dengan ikatan yang cukup konggar agar tak menekan perut.
Jenis Persalinan
Ibu hamil jauh-jauh hari sebaiknya sudah memutuskan apakah akan melahirkan di RS, klinik bersalin atau bahkan di rumah, apakah secara normal atau sesar. Si Ibu hamil juga wajib tahu, sampai batas tertentu, bagaimana dia akan ditolong oleh dokter kandungan atau bidan.
Ibu hamil pun harus memahami aspek-aspek yang terkait dengan persalinan, seperti posisi saat melahirkan, episiotomi, forsep, penahan rasa sakit maupun monitoring  melalui alat-alat khusus yang serbacanggih. Kalau memilih melahirkan di rumah dan ternyata terjadi komplikasi, contohnya. Maka ibu perlu tahu ke rumah sakit mana ia harus mencari pertolongan, terutama bila terjadi perdarahan. Kondisi seperti ini yang harus benar-benar diperhitungkan. Begitu juga ketersediaan darah mengingat tidak sedikit kaum ibu yang menemui ajal saat melahirkan karena mengalami perdarahan.
 Paskaria