http://health.detik.com/read/2013/01/30/140640/2156433/775/ayo-dipilih-jenis-diet-mana-yang-mau-dicoba?l992205755
Putro Agus Harnowo - detikHealth
Jakarta - Ada banyak jalan menuju Roma, maka ada banyak cara untuk menurunkan berat badan. Sampai saat ini, ada berbagai jenis metode diet yang diklaim ampuh menurunkan berat badan. Teori yang mendasari juga ada bermacam-macam.
Menyusul makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya obesitas dan kelebihan berat badan, upaya penurunan berat badan makin menjadi tren. Beberapa di antaranya berhasil dan ada yang tidak. Sebaiknya bicarakan dengan dokter spesialis gizi untuk mendapat hasil optimal.
Seperti yang berhasil dirangkum detikHealth, Rabu (30/1/2013), berikut adalah 9 jenis diet yang sering diterapkan:
1. Diet Mediterania
Diet Mediterania didasarkan pada makanan tradisional di wilayah Mediterania Selatan. Makanan yang dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, pasta, buah dan sayuran, serta sejumlah ikan, unggas, telur, minyak zaitun, sedikit daging merah dan anggur wine.
Nyatanya, penduduk Mediterania Selatan memiliki kasus penyakit jantung dan angka kematian terendah dibanding negara-negara barat lainnya. Rahasianya adalah anti oksidan dalam buah dan sayur. Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3 dan minyak zaitun merupakan sumber antioksidan serta vitamin E.
2. Diet Breatharian
Diet ini didasarkan pada prinsip yang mengklaim bahwa makanan dan air tidak diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Tubuh manusia diyakini dapat hidup sehat hanya dengan udara, sinar matahari dan prana atau kekuatan hidup saja.
Ada banyak kontroversi seputar diet ini. Pada tahun 90-an, seorang pelaku diet di Eropa meninggal ketika mencoba mematuhi aturan diet. Risikonya adalah dehidrasi dan diperburuk dengan kurangnya asupan makanan. Jika dilakukan hanya 1 atau 2 hari, metode ini dapat berguna menghilangkan stres, sekaligus membantu membersihkan racun dari tubuh.
3. Diet Vegan
Diet vegan tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu dan semua turunan produk hewani. Beberapa penelitian menunjukkan kaum vegan cenderung mengonsumsi sedikit kalori sehingga memiliki berat badan dan indeks massa tubuh yang lebih rendah dengan lemak yang sedikit.
Jika dilakukan dengan benar, kebutuhan kalori bisa diperoleh dari mengkonsumsi banyak buah, sayuran dan biji-bijian. Pola makan vegan mencakup semua biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan serta kombinasinya.
4. Diet Alkaline
Diet alkaline didasarkan pada keyakinan bahwa makanan tertentu bisa mempengaruhi keasaman cairan tubuh, termasuk urine atau darah. Tingkat keasaman ini bisa digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit seperti kanker, penyakit jantung, serta risiko penyakit lainnya.
Orang yang menjalani diet ini dilarang mengkonsumsi makanan yang membuat pH tubuh menjadi asam, misalnya daging, ikan, unggas, produk susu, makanan olahan, gula putih, tepung putih dan kafein. Tapi pengidap penyakit ginjal atau penyakit lain seperti diabetes perlu pengawasan dari dokter.
5. Diet Atkins
Diet ini dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat untuk mengalihkan metabolisme tubuh. Jika tubuh terbiasa mengubah glukosa menjadi energi, maka yang diubah kali ini adalah simpanan lemak. Berat badan akan berkurang karena lemak yang tertimbun dimetabolisme menjadi energi.
Protein murni boleh dikonsumsi, tapi asupan karbohidrat sangat dibatasi, yaitu sekitar 20 gram per hari dalam waktu 2 minggu pertama. Dari waktu ke waktu berat badan mulai terkontrol, asupan karbohidrat ditingkatkan secara bertahap.
6. Diet Beverly Hills
Diet ini menekankan pada makanan apa yang bisa dikonsumsi bersama-sama. Alasannya jika salah satu makanan dikonsumsi terlalu banyak dan dicampur dengan jenis yang berbeda, maka enzim yang berfungsi memetabolisme makanan akan bingung dan memicu kenaikan berat badan.
Buah bisa dicerna oleh usus dalam waktu 15-20 menit, sedangkan karbohidrat membutuhkan waktu 3 jam. Protein membutuhkan waktu 10 jam lebih dan lemak tidak boleh dikonsumsi sendiri. Praktiknya, protein dikonsumsi dengan protein dan lemak, karbohidrat dikonsumsi dengan karbohidrat dan lemak, sedangkan buah dikonsumsi sendiri.
7. Diet TLC
Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) dilakukan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kuncinya adalah mengurangi asupan lemak, khususnya lemak jenuh serta memakan lebih banyak serat.
Para ahli mengungkapkan diet ini baik untuk membuat jantung sehat karena pola makannya menekankan buah, sayuran dan whole grain tapi cenderung sedikit lemak jenuh dan garam. Metode ini baik untuk menjaga kolesterol dan tekanan darah tetap normal, sehingga risiko gangguan jantung menurun.
8. Diet Dukan
Diet Dukan merupakan jenis diet yang banyak dilakukan oleh perempuan Perancis, ini karena dipopulerkan oleh pakar diet asal Perancis Dr Piere Dukan. Jenis diet ini diminati banyak orang terutama perempuan karena bisa menurunkan berat badan secara cepat dan dapat menjaga stabilitas berat badan yang dicapai.
Diet Dukan ini membuat seseorang berupaya mencapai target berat badan idealnya secara alami, caranya adalah dengan tidak mengenal karbohidrat tapi mengonsumsi protein tinggi.
9. Diet Golongan Darah
Golongan darah O cenderung memiliki tingkat asam lambung tinggi sehingga harus banyak makan daging, hewan dan sayuran. Golongan darah A harus menghindari makanan seperti daging dan susu lalu beralih mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat namun rendah lemak.
Jika memiliki darah tipe B, sebaiknya makan makanan laut, daging sapi, domba, produk susu, gandum, sayuran hijau dan buah-buahan. Untuk darah AB, makanan yang diperbolehkan adalah perpaduan antara A dan B.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment